Turki Mulai Operasikan Sistem Rudal S-400 pada Oktober

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 9 Maret 2019 07:59 WIB

Peluncur rudal anti-udara S-400 palsu yang bertujuan untuk mengelabui musuh.[Ilya Pitalev / Sputnik]

TEMPO.CO, Ankara – Pemerintah Turki bakal mulai memasang sistem anti-serangan rudal S-400 di sejumlah wilayah pada Oktober 2019.

Baca:

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, seperti dilansir Sputnik News pada Jumat, 8 Maret 2019, mengatakan,”Pengerahan S-400 bakal dimulai pada Oktober. Angkatan Udara sedang mempelajari wilayah yang lebih baik untuk lokasi pemasangan.”

Akar mengatakan pemilihan sistem senjata buatan Rusia bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah kebutuhan. Pada saat yang sama, Ankara dan Washington, bakal terus menjajaki pembelian sistem anti-serangan rudal Patriot.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan tidak ada satu negarapun yang berhak mencegah pembelian senjata S-400 oleh Turki. Terlebih, jika negara itu tidak mau menjual sistem senjatanya ke Ankara.

Baca:

Baru-baru ini, pejabat kemenlu Amerika Serikat mengatakan Turki bakal terkena sanksi kedua dan kehilangan akses ke jet tempur F-35 jika melanjutkan pembelian S-400.

Rusia dan Turki menyepakati pembelian empat batalyon S-400 senilai US$2.5 billion atau sekitar Rp35.8 triliun pada Desember 2007. Sistem anti-serangan rudal ini dirancang untuk mencegat serangan pesawat tempur musuh, drone, rudal balistik dan jelajah. Rusia mengklaim sistem rudal ini tercanggih di dunia.

Baca:

Dalam wawancara dengan televisi lokal seperti dilansir Arab News, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki menjajaki pembelian S-500, yang merupakan sistem senjata anti-serangan rudal tercanggih yang dimiliki Rusia saat ini.

“Itu kesepakatan yang telah selesai. Kami akan melanjutkan dengan produksi bersama. Mungkin S-400 akan berlanjut dengan S-500,” kata Erdogan.

Baca:

Dia menangapi pernyataan dari Komandan Tertinggi AS di NATO yaitu Jenderal Curtis Scaparrotti baru-baru ini. Dia mengatakan negara anggota NATO perlu mempertimbangkan lagi rencana pembelian S-400 dari Rusia atau akan kehilangan kesempatan mebeli produk militer AS di masa depan. Menurut dia, penggunaan S-400 oleh Turki menjadi ancaman bagi jet tempur terbaru AS yaitu F-35.

Berita terkait

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

3 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

3 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya