Duterte Veto RUU Perlindungan Anak yang Larang Hukuman Fisik

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 1 Maret 2019 08:01 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS

TEMPO.CO, Manila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memveto rancangan undang-undang yang melarang orang tua dan guru untuk memukul anak-anak.

Baca:

Undang-undang ini mengatur secara detil larangan tindakan hukuman fisik, upaya mempermalukan atau merendahkan terhadap anak sebagai bentuk hukuman atau disiplin oleh orang tua dan guru.

UU ini juga mengatur ketentuan pelanggar berulang harus menjalani konseling manajemen emosi.

Advertising
Advertising

“Saya menyadari adanya tren yang berkembang terutama di negara Barat, yang melihat semua bentuk hukuman fisik sebagai bentuk disiplin yang sudah usang dalam mendisiplinkan anak,” kata Duterte kepada Kongres Filipina seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 28 Februari 2019. “Saya meyakini dengan kuat kita harus melawan tren ini.”

Baca:

Istana Malacanang melansir dokumen yang menunjukkan Duterte memveto UU itu ada 23 Februari 2019 seperti dilansir Philstar.

Duterte meyakini para orang tua harus memiliki kewenangan untuk menghukum secara fisik. Dia juga beralasan usia minimal anak yang bisa terkena hukum kriminal harus diturunkan dalam upaya melawan narkoba. Perang narkoba Duterte telah menelan korban jiwa tewas dari pengedar hingga pengguna sebanyak sekitar 5000 orang tersangka.

Baca:

Namun, dalam penjelasannya ke Kongres, Duterte juga mengatakan setiap anak harus dilindungi dari bentuk hukuman yang mempermalukan.

Juru bicara kelompok aktivis hak anak, Richard Dy, dari kelompok Child Rights Nework, mengaku terkejut dengan veto Duterte. Dia mengatakan akan meminta Kongres untuk memveto keputusan veto dari Duterte agar draft itu menjadi UU.

Dy beralasan tiga dari lima anak Filipina mengalami kekerasan psikologi dan fisik. “Setengah dari jumlah ini terjadi di rumah,” kata dia sambil menegaskan,”Ada budaya di Filipina bahwa kita bisa memukul anak untuk mendisiplinkannya. Itu yang ingin kami ubah dengan UU ini.”

Baca:

Duterte mengaku mengalami kekerasan fisik dari ibunya saat masih kecil. Ibunya akan memukulnya dengan benda apapun yang bisa dipegang. Duterte juga mengatakan ibunya pernah membuatnya berlutut di altar dengan tangan terbentang seperti Yesus yang tangannya terpaku di salib sebagai bentuk hukuman.

Dy mengatakan UU ini membutuhkan waktu sangat lama yaitu sekitar 10 tahun untuk bisa disahkan di DPR dan Senat. Ini terjadi setelah ada kesepakatan untuk menghapus pasal penjara bagi para pelanggar. Dia berharap UU ini bisa berlaku meskipun Duterte memvetonya.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

13 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

15 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

27 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya