4 Fakta Penangkapan Jurnalis Rappler Maria Ressa

Kamis, 14 Februari 2019 11:35 WIB

Maria Ressa, CEO platform berita online Rappler, menandatangani lembar berita acara penangkapan di Biro Investigasi Nasional di Manila, Filipina, 13 Februari 2019. [REUTERS / Eloisa Lopez]

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis senior dan peraih berbagai penghargaan bergengsi jurnalisme, Maria Ressa, ditangkap otoritas Filipina pada Rabu atas tuduhan pencemaran nama baik.

Penahanan pendiri media Rappler ini, dikecam oleh berbagai pihak dan mencoreng kebebasan pers Filipina.

Menurut laporan Reuters, yang dikutip pada 14 Februari 2019, Maria Ressa, pemimpin redaksi Rappler, dituduh melakukan pencemaran nama baik dunia maya atas artikel 2012, yang diperbarui pada 2014.

Artikelnya mengaitkan seorang pengusaha dengan pembunuhan dan perdagangan manusia serta narkoba, mengutip informasi yang terdapat dalam laporan intelijen dari sumber agen yang tidak disebut identitasnya.

Kementerian kehakiman mengajukan kasus tersebut atas nama pengusaha, yang menyangkal telah melakukan kesalahan.

Advertising
Advertising

Baca: CEO Rappler Maria Ressa Ditangkap, Akibat Mengkritik Duterte?

Detik-detik Penangkapan

Maria Ressa berada di kantornya di Pasig City ketika agen-agen Biro Investigasi Nasional (NBI) menyerahkan surat perintah penangkapan. Namun agen NBI tidak memborgolnya.

Penangkapannya disiarkan di media sosial oleh Rappler.

Departemen Kehakiman Filipina telah mendakwa Ressa dan Rappler atas pencemaran nama baik dunia maya atas artikel yang diterbitkan tahun 2012 yang, menurut pendapatnya, "jelas-jelas memfitnah."

CEO Rappler Maria Ressa berkonsultasi dengan pengacaranya tentang perintah penangkapan dirinya. [ RAPPLER.COM]

Pengadilan Regional Manila Cabang 46 mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Ressa pada hari Selasa, 12 Februari menurut Rappler.

"Saya akan melakukan hal yang benar. Saya akan terus berjalan," kata Ressa kepada ABS-CBN News.

Editor kanal investigasi Rappler Chay Hofileña mengatakan penangkapan Ressa mengejutkan mereka.

"Ini adalah sesuatu yang diharapkan dan tidak terduga. Kami hanya tidak berharap hari ini. Dan kami semua terkejut. Kami, tentu saja, kecewa dengan penangkapan ini karena kami telah lama berpendapat bahwa kasus ini benar-benar tidak memiliki dasar," katanya .

Maria Ressa tiba di kantor pusat NBI di Manila sekitar pukul 7.50 malam.

Kasus Pencemaran Nama Baik

Gugatan terhadap Maria Ressa dan Rappler diajukan oleh pengusaha Wilfredo Keng, atas sebuah artikel yang diterbitkan oleh Rappler berjudul "CJ menggunakan SUV pengusaha kontroversial" selama persidangan pemakzulan mendiang mantan Hakim Agung Renato Corona.

Keng mengatakan bahwa dia tidak meminjamkan kendaraan apa pun kepada mendiang hakim kepala, yang harus mundur pada tahun 2012 karena kekayaan yang tidak diumumkan, setelah dia dinyatakan bersalah oleh Senat yang digelar sebagai pengadilan pemakzulan.

Dalam resolusi tertanggal 4 Februari, Asisten Senior Jaksa Penuntut Umum Edwin Dayog mengatakan Rappler,Maria Ressa dan reporter Reynaldo Santos Jr. melakukan pencemaran nama baik berdasarkan Cybercrime Prevention Act 2012.

Selain dari pencemaran nama baik dunia maya, Rappler dan Maria Ressa menghadapi biaya penggelapan pajak.

Setahun yang lalu, Securities and Exchange Commission (SEC) mencabut surat-surat pendirian Rappler, mengutip dugaan pelanggaran terhadap pembatasan konstitusional pada kepemilikan media massa oleh asing.

Kasus Tidak Berdasar

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

6 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

14 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

18 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

22 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya