4 Fakta Penangkapan Jurnalis Rappler Maria Ressa

Kamis, 14 Februari 2019 11:35 WIB

Maria Ressa, CEO platform berita online Rappler, menandatangani lembar berita acara penangkapan di Biro Investigasi Nasional di Manila, Filipina, 13 Februari 2019. [REUTERS / Eloisa Lopez]

Dalam sebuah pernyataan, Rappler menyatakan bahwa gugatan Ken "tidak masuk akal dan tidak berdasar" karena NBI awalnya tidak menemukan dasar untuk keluhan pada Februari 2018 tetapi kemudian mengirimkannya ke Departemen Kehakiman.

"Ini adalah preseden berbahaya yang menempatkan siapa pun - tidak hanya media, yang mempublikasikan apa pun secara daring, yang selalu terancam pencemaran nama baik. Ini bisa menjadi alat pelecehan dan intimidasi yang efektif untuk membungkam pelaporan kritis di pihak media. Tidak seorang pun aman," kata pihak Rappler.

Rappler menambahkan bahwa mereka tidak akan diintimidasi dan akan "terus menyebarkan kebenaran."

"Jika ini adalah salah satu dari beberapa upaya untuk mengintimidasi kita, itu tidak akan berhasil, seperti yang ditunjukkan oleh upaya sebelumnya. Maria Ressa dan Rappler akan terus melakukan pekerjaan kita sebagai wartawan," katanya.

Rappler di Tengah Ancaman Rezim Duterte

Ressa berada di antara beberapa orang yang dinobatkan "Person of the Year" oleh Time Magazine pada tahun 2018 karena memimpin "pelaporan tanpa rasa takut tentang mesin propaganda Presiden Rodrigo Duterte dan pembunuhan di luar proses hukum", yang merujuk pada perang berdarahnya terhadap narkoba.

Rappler telah menanggung beban dari apa yang disebut para aktivis sebagai kampanye yang disponsori negara untuk mengintimidasi lawan Duterte, dengan memukul mereka melalui langkah-langkah hukum, atau membuat mereka dihujani kebencian online.

Maria Ressa, seorang wartawan asal Filipina menjadisalah seorang dari sekelompok wartawan yang masuk ke dalam daftar “Person of the Year”atau “Tokoh Tahun Ini” oleh Majalah Time pada 11 Desember 2018. Pemerintah Duterte menolak wartawan Rappler untuk meliputnya, dan pada November menuduh situs itu melakukan penipuan pajak, tuduhan yang dapat mengirim Ressa ke penjara hingga 10 tahun. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS

Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengatakan kejahatan telah dilakukan, pengadilan telah menemukan kemungkinan penyebabnya dan Rappler tidak dihukum karena pelaporannya.

"Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi atau kebebasan pers," katanya kepada saluran berita ANC.

Baca: Ditangkap Otoritas Filipina, CEO Rappler akan Bayar Uang Jaminan

Sementara PBB berusaha untuk mengumpulkan lebih banyak detail mengenai kasus ini, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari Reuters, dan menambahkan "Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) selalu berdiri teguh untuk kebebasan pers dan bagi pemerintah untuk mengizinkan wartawan melakukan pekerjaan mereka."

Baik Maria Ressa atau reporter Rappler secara teratur terancam oleh unsur-unsur basis dukungan online Rodrigo Duterte, bagian dari apa yang dikatakan investigasi Rappler adalah serangan terorganisir pemerintah terhadap media pengkritik.

Berita terkait

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

1 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

1 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

2 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

2 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

4 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

4 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

6 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya