Ditangkap Otoritas Filipina, CEO Rappler akan Bayar Uang Jaminan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Februari 2019 19:44 WIB

Maria Ressa, seorang wartawan asal Filipina menjadisalah seorang dari sekelompok wartawan yang masuk ke dalam daftar "Person of the Year"atau "Tokoh Tahun Ini" oleh Majalah Time pada 11 Desember 2018. Pemerintah Duterte menolak wartawan Rappler untuk meliputnya, dan pada November menuduh situs itu melakukan penipuan pajak, tuduhan yang dapat mengirim Ressa ke penjara hingga 10 tahun. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, ManilaChief Executive Officer Rappler, Maria Ressa, menanggapi penangkapan dirinya oleh Biro Investigasi Nasional di Manila, Filipina pada Rabu malam, 13 Februari 2019. Dia ditangkap atas tuduhan pencemaran nama baik terkait pemberitaan media itu pada 2012.

Baca: Rodrigo Duterte Larang Wartawan Rappler Meliput, Ini Pemicunya

Dalam pernyataan singkat kepada media, Ressa mengatakan dia belum melihat tuduhan resmi yang ditujukan kepadanya terkait penangkapan ini.

Advertising
Advertising

Seperti dilansir Aljazeera, Rabu, 13 Februari 2019, Ressa mengatakan,”Jika memungkinkan, saya akan mengajukan uang jaminan segera. Ini mengejutkan. Tapi kami akan melakukannya.”

Baca:

Terkait penangkapan aktivis media ini, Uni Nasional Jurnalis Filipina mengecam tindakan itu sebagai persekusi memalukan oleh pemerintahan yang suka melakukan perisakan.

“Pemerintahan ini, yang dipimpin oleh seorang pria yang telah terbukti menolak kritik dan perbedaan pendapat, sekarang membuktikan bahwa dia akan berusaha keras untuk secara diam-diam membungkam media kritis dan menghambat kebebasan berekspresi dan berpikir.”

Baca: Jurnalis Rappler Liputan di Luar Malacanang, Duterte juga Larang?

Pada pekan lalu, jaksa penuntut Filipina mengumumkan akan mengajukan dakwaan dengan potensi hukuman maksimal 12 tahun penjara terhadap Ressa terkait pencemaran nama baik. Ressa merupakan salah satu tokoh yang masuk dalam daftar Time Magazine Person of the Year 2018 untuk kerja jurnalistik yang dilakukannya.

Kasus ini, yang terkait pelanggaran undang-undang kejahatan siber kontroversial untuk menghukum pencemaran nama baik secara online – menambah beban bagi Ressa dan perusahaannya. Saat ini, Rappler juga terkena kasus penghindaran pajak, yang bisa membuat perusahaan tutup dan Ressa mendekam di penjara.

Baca:

Rappler dikenal dengan liputannya mengenai kebijakan perang narkoba Duterte, yang telah menewaskan ribuan terduga pengguna dan bandar sejak 2016. Sebagian korban dari perang narkoba ini adalah pejabat di daerah.

Namun, kasus yang dihadapi Ressa dan seorang bekas jurnalis Rappler, Reynaldo Santos Jr, muncul dari laporan 2012 mengenai dugaan hubungan seorang pebisnis dengan seorang hakim di pengadilan tinggi Filipina. Dan hukum kejahatan siber justru disahkan setelah pemberitaan itu dipublikasikan.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

10 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

15 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

26 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

29 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya