Rusia Pertimbangkan Pakta Senjata Nuklir Baru Ganti INF

Jumat, 8 Februari 2019 11:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) berbicara dengan Perwakilan Presiden Khusus untuk Perlindungan Lingkungan, Ekologi dan Transportasi Sergei Ivanov (dua dari kanan), Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kiri) dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (dua dari kiri) ketika ia mengunjungi Pusat Kontrol Pertahanan Nasional (NDCC) untuk mengawasi uji coba sistem rudal hipersonik Rusia baru yang disebut Avangard di Moskow, Rusia 26 Desember 2018. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan Rusia akan mempertimbangkan proposal baru dari Amerika Serikat untuk menggantikan pakta nuklir era Perang Dingin INF yang ditangguhkan dengan perjanjian yang lebih luas yang mencakup lebih banyak negara.

Rusia menangguhkan perjanjian Pengawasan Senjata Nuklir Jangkauan Menengah (INF) pada akhir pekan setelah Washington mengumumkan akan mundur dalam enam bulan kecuali jika Rusia mengakhiri apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran pakta, tuduhan yang ditolak oleh Moskow.

Baca: Balas AS, Rusia Juga Keluar Perjanjian INF dalam Waktu 6 Bulan

Perjanjian yang dibuat pada 1987 menghapuskan persenjataan rudal jarak menengah dari dua kekuatan nuklir terbesar dunia, tetapi membuat negara-negara lain bebas untuk memproduksi dan menyebarkannya.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia ingin mengadakan pembicaraan yang bertujuan menciptakan perjanjian pengendalian senjata baru.

Advertising
Advertising

"Kami tentu saja melihat referensi dalam pernyataan presiden Trump tentang kemungkinan perjanjian baru yang dapat ditandatangani di ruangan yang indah dan bahwa perjanjian ini juga harus mencakup negara-negara lain sebagai pesertanya," kata Ryabkov, dikutip dari Reuters, 8 Februari 2019.

"Kami menantikan proposal ini dibuat konkret dan diletakkan di atas kertas atau dengan cara lain ..." kata Ryabkov pada konferensi pers di Moskow.

Ryabkov mengatakan Amerika Serikat belum mengirim Moskow proposal konkret untuk pakta baru.

Presiden Ronald Reagan (kanan) dan Sekretaris Jenderal Uni Soviet Mikhail Gorbachev saat menandatangani Perjanjian INF di East Room, Gedung Putih pada 8 Desember 1987. [Ronald Reagan Presidential Library via thebulletin.org]

Sementara CNN melaporkan Amerika Serikat dapat memulai penelitian dan pengembangan senjata yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian Pasukan Nuklir Jangkauan Menengah (INF), menurut beberapa pejabat AS adalah sebuah langkah yang kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran tentang perlombaan senjata nuklir baru.

Wakil Sekretaris untuk Kontrol Senjata dan Urusan Keamanan Internasional Andrea Thompson pada hari Rabu menyarankan bahwa Departemen Pertahanan akan memulai penelitian dan pengembangan pada sistem senjata konvensional.

Baca: Kemenlu Prihatin Amerika Keluar dari Perjanjian Senjata Nuklir

"Seperti yang kami sebutkan dengan pengumuman penangguhan dan niat untuk mundur, sekarang Departemen Pertahanan akan dapat melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang tidak mereka lakukan karena kami telah mematuhinya. Jadi Dephan akan memulai langkah-langkah pada sistem yang mereka tidak bisa sebelumnya," katanya.

Thompson menyarankan tidak ada rencana untuk menyebarkan sistem-sistem itu ke Eropa, sebuah langkah yang juga dilarang di bawah perjanjian INF. Wakil Rektor untuk Kebijakan Pertahanan John Rood juga mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada rencana untuk penempatan seperti itu.

Baca: Balas AS, Putin: Rusia Keluar dari Perjanjian Rudal Nuklir INF

"Kami tidak memiliki rencana apa pun saat ini dan tidak sedang mempertimbangkan penyebaran rudal nuklir di Eropa atau hal semacam itu. Itu bukan yang sedang kami pikirkan saat ini," katanya.

Rood mengatakan bahwa Amerika Serikat "akan melihat opsi-opsi kami" di penghujung Perjanjian INF. Baik AS dan Rusia berniat untuk sepenuhnya menarik diri dari perjanjian INF dalam kurun enam bulan.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

9 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

17 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya