Anggota Kongres Perempuan Amerika Kenakan Pakaian Putih, Kenapa?
Kamis, 7 Februari 2019 08:33 WIB
TEMPO.CO, Washington – Sekelompok perempuan anggota Kongres Amerika Serikat mengenakan pakaian serba putih saat menonton pidato State of the Union oleh Presiden Donald Trump di Gedung Capitol Hill pada Selasa malam, 5 Februari 2019.
Baca:
Ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan solidaritas terhadap mendukung gerakan pemberdayaan perempuan seperti hak perempuan untuk memilih.
Anggota DPR Lois Frankel dari Partai Demokrat, yang mengetuai Grup Kerja Perempuan, mencuitkan foto pada sekitar pukul tujuh malam pada Selasa kemarin. Foto ini menunjukkan para perempuan saling berpegangan tangan dan berpakaian serba putih untuk mengikuti acara pidato kenegaraan tahunan itu.
Baca:
“Berdiri saling berpegangan tangan dengan @HouseDemWomen mengenakan #Suffragette berwarna putih ke #SOTU karena kami berjuang #ForThePeople,” cuit Frankel.
Dia melanjutkan cuitannya,”Pada pidato State of the Union malam ini, @realDonaldTrump akan melihat ke depan ruangan DPR dan melihat lautan #Suffragette berwarna putih mengirim pesan yang keras dan jelas bahwa @HouseDemWomen berjuang untuk keamanan ekonomi perempuan dan keluarga.”
Baca:
Frankel menjelaskan dia sengaja mengundang para anggota Kongres perempuan untuk mengenakan pakaian putih pada perayaan perjuangan perempuan untuk mendapat hak memilih dalam politik (suffrage). Tahun 2019 ini menandai 100 tahun Kongres menyetujui Amandemen ke – 19 yang menjamin hak perempuan AS untuk memilih.
Pilihan warna terang ini juga merupakan penghormatan terhadap jumlah perempuan terpilih di Kongres yang mencapai rekor. Jumlah anggota Kongres perempuan di DPR dan Senat AS, masing-masing, mencapai 102 anggota dan 25 orang.
Nearly 100 years after women earned the right to vote, more than 100 women are serving in Congress. Tonight the @HouseDemWomen are wearing suffragette white to remind the president that we—and the rights our ancestors fought for—aren't going anywhere. #SOTU #SOTU2019 pic.twitter.com/ZkFDdj5YxV
— Rep. Val Demings (@RepValDemings) February 5, 2019
When I hear Individual 1 spout hate about immigrants pic.twitter.com/Vzh0tilGA3
— Rep. Ilhan Omar (@Ilhan) February 6, 2019
“Nyaris 100 tahun setelah perempuan mendapatkan hak memilih, lebih dari 100 perempuan bertugas di Kongres,” kata Val Demings, anggota DPR dari Partai Demokrat. “Malam ini, @HouseDemWomen mengenakan pakaian putih simbol perjuangan hak memilih untuk perempuan untuk mengingatkan Presiden bahwa kami dan hak-hak yang diperjuangkan para pendulu tidak akan menghilang.”
Aksi ini mendapat dukungan dari sejumlah anggota Kongre lelaki dari Partai Demokrat yaitu Bobby Rush dan Steny Hoyer. Rush mengatakan akan mengenakan pakaian serba putih sebagai tanda solidaritas. Sedangkan pemimpin mayoritas DPR Hoyer mengatakan akan membagikan pita putih kepada para anggota Kongres lelaki untuk dibagikan.
Baca:
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, juga mengenakan pakaian serba putih dan duduk di belakang Presiden Trump pada pidato State of the Union. CNN melansir putri Trump yaitu Tiffany Trump juga ikut berpakaian putih.
Anggota DPR baru yang sedang naik daun yaitu Alexandria Ocasio-Cortez dari New York juga berpakaian serba putih. Dia dikenal dengan usulan pajak progresif 70 persen untuk pendapatan diatas US$10 juta atau sekitar Rp140 miliar per tahun.
Anggota DPR perempuan Ilhan Omar dari Minnesota mengenakan pakaian serba putih dengan hijab biru dan kaos lengan panjang berwarna merah. Seorang netizen menyebut Omar mengenakan pakaian dengan kombinasi warna bendera AS yaitu merah, biru dan putih.
Di akun Twitternya, Omar menulis ada empat hal yang tidak disebutkan Trump dalam pidatonya, yang berlangsung 82 menit, yaitu perubahan iklim, penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah AS, pekerja federal tidak digaji selama penutupan pemerintahan, dan ancaman untuk menutup pemerintahan lagi dalam dua pekan terkait pembangunan tembok di perbatasan.