Taliban Serang Pelatihan Mata-mata Militer Afghanistan, 126 Tewas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 22 Januari 2019 08:01 WIB

Pasukan Taliban menyerang markas militer pusat pelatihan mata-mata di Provinsi Maidan Wardak pada Senin, 21 Januari 2019. Sekitar 126 orang dikabarkan tewas termasuk delapan anggota pasukan komando. Reuters

TEMPO.CO, Kabul – Kelompok Taliban menyerang sebuah markas militer yang menjadi pusat pelatihan petugas mata-mata di kawasan tengah Afganistan pada Senin, 21 Januari 2019. Serangan ini menewaskan sekitar 120 orang dan delapan orang anggota pasukan komando.

Baca:

Pasukan Taliban menyerang pintu gerbang markas militer National Directorate for Security dengan menabrakkan kendaraan militer Humvee buatan Amerika Serikat.

Markas ini terletak di Provinsi Maidan Wardak, yang terletak di sebelah barat ibu kota Kabul. Ini dilanjutkan dengan dua orang penyerang menembaki kompleks dengan senjata api sebelum keduanya tewas tertembak.

Advertising
Advertising

“Kami punya informasi bahwa 126 orang tewas akibat ledakan di dalam pusat pelatihan militer, termasuk delapan anggota pasukan khusus,” kata seorang pejabat senior di kementerian Pertahanan di Kabul secara anonim seperti dilansir Reuters pada Senin, 21 Januari 2019.

Baca:

Peristiwa ini dibenarkan sejumlah pejabat lokal. Mereka mengatakan sejumlah anggota pasukan militer dan anggota NDS tewas di lokasi akibat serangan ini. Namun, para pejabat enggan mengungkap berapa jumlah korban tewas karena khawatir bakal menurunkan semangat pasukan.

“Saya diperintahkan untuk tidak mempublikasikan jumlah korban tewas. Rasanya frustrasi menyembunyikan fakta ini,” kata seorang pejabat kementerian Dalam Negeri.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengklaim serangan ke markas NDS menewaskan setidaknya 190 orang.

Baca:

Kompleks NDS ini dilengkapi dengan penjagaan yang ketat. Namun, pasukan Taliban meningkatkan serangannya ke sejumlah pos-pos polisi dan militer selama beberapa bulan terakhir. Ini terjadi meskipun proses negosiasi damai yang juga melibatkan AS, Pakistan dan Qatar masih terus berlanjut.

Serangan Taliban ini ditujukan untuk mengusir pasukan internasional pimpinan AS dari Afganistan. Kelompok ini ingin menerapkan pemahaman ajaran Islam yang kaku.

Serangan mematikan Taliban ini merupakan serangan paling besar terhadap pasukan Afganistan. Ini terjadi saat perwakilan Taliban, Zalmay Khalilzad, dan utusan khusus AS sedang bertemu di Qatar.

Baca:

Menurut anggota Dewan Provinsi Maidan Wardak, Sharif Hotak, dia melihat setidaknya 35 jasad pasukan Afganistan di rumah sakit.

“Banyak yang terbunuh. Sejumlah jasad dikirim ke Kabul dan juga korban luka,” kata Hotak. Menurut dia, pemerintah sengaja menyembunyikan jumlah korban luka untuk mencegah semangat pasukan Afganistan semakin turun.

Presiden Ashraf Ghani mengatakan musuh negara telah menyerang dan menewaskan sejumlah putra tercinta bangsa Afganistan.

Media Tribune dari Pakistan melansir juru bicara kantor Provinsi Maidan Wardak, Abdurrahman Mangal, mengatakan korban tewas hanya 12 orang dan 12 lainnya terluka. Ini akibat serangan bom mobil terhadap markas pasukan khusus.

Menurut Presiden Ghani jumlah korban tewas dari polisi dan militer mencapai 28 ribu sejak konflik dengan Taliban pada 2015.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

14 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

15 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

15 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

7 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya