Trump Sebut Ancaman Rudal, Korea Utara Masuk Daftar

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 18 Januari 2019 07:31 WIB

Komando Pasifik Amerika Serikat mengakui adanya uji coba SM-3 Blok IIA yang dilakukan oleh Missile Defence Agency dan Angkatan Laut di fasilitas Pacific Missile Range, Kauai, Hawaii. Pentagon tidak merilis penyebab kegagalan SM-3 mencegat rudal target yang diluncurkan dari pesawat itu. raytheon.com

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pembaruan sistem pertahanan rudal pada Kamis, 17 Januari 2019, dengan menyasar Korea Utara sebagai ancaman luar biasa yang terus berlangsung.

Baca:

Pernyataan ini tertuan dalam dokumen Missile Defense Review dan keluar tujuh bulan sejak pertemuannya dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, di Singapura pada pertemuan puncak. Saat itu, Trump mengatakan ancaman dari Pyongyang telah dilenyapkan.

“Tujuan kita sederhana: memastikan kita dapat mendeteksi dan menghancurkan setiap serangan rudal terhadap AS, dari manapun, dan kapanpun,” kata Trump di Pentagon seperti dilansir Reuters pada Kamis, 17 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Trump tidak menyebut langsung nama Korea Utara. Namun, dokumen Missile Defense Review menyebut Korea Utara sebagai ancaman yang jelas.

“Walaupun ada jalur perdamaian dengan Korea Utara, negara itu terus menjadi ancaman luar biasa dan AS harus tetap bersiaga,” begitu salah satu poin dalam kesimpulan eksekutif laporan ini seperti dilansir Channel News Asia pada 18 Januari 2019.

Laporan ini juga menyebut ancaman serupa datang dari Iran, Rusia dan Cina, yang baru saja disebut dalam kesimpulan Pentagon sebagai negara dengan kemajuan sistem persenjataan yang pesat. Sebagian sistem persenjataan milik Cina dianggap telah melampaui AS.

Baca:

Pelaksana Menteri Pertahanan, Patrick Shanahan, mengatakan ancaman muncul dari empat negara itu. Dan mengakui jika sistem rudal Korea Utara tetap menjadi keprihatinan yang nyata.

Bagai Trump, hasil kesimpulan yang tercantum dalam laporan itu membuat suasana kurang nyaman. Ini karena ada tiga pejabat tinggi Korea Utara, termasuk utusan khusus, sedang di Washington DC berbicara mengenai kemungkinan pertemuan puncak kedua antara Kim Jong Un dan Trump. Rencananya pertemuan ini akan digelar di Vietnam.

Baca:

Pertemuan puncak pertama Trump dan Kim Jong Un menyepakati denuklirisasi Semenanjung Korea. Namun, implementasi kesepakatan ini berjalan lamban. Salah satu pemyebabnya adalah Korea Utara meminta AS mencabut sebagian sanksi ekonomi, yang membuat negara komunis itu terpuruk. Namun, Trump selama ini mengatakan tidak mau mencabut hingga proses denuklirisasi kelar dilakukan.

Media ABC News melansir, dokumen Missile Defence Review juga menyebut sistem pertahanan luar angkasa bisa menjadi lapisan pertahanan untuk menghadapi serangan rudal balistik dari negara-negara ancaman termasuk Korea Utara.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

10 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

11 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

12 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

13 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

15 hari lalu

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

16 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya