BBM Naik Saat Minyak Dunia Turun, Najib Razak Kritik Pemerintah

Minggu, 23 Desember 2018 17:00 WIB

Najib Razak. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyindir pemerintahan Pakatan Harapan pimpinan Mahathir Mohamad yang lebih memilih menarik pajak BBM daripada subsidi ketika harga minyak dunia turun.

Najib merujuk pada harga minyak Brent yang berada di kisaran US$ 72 (Rp 1.048.051) per barel setelah Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengumumkan anggaran belanja Malaysia untuk 2019 pada 2 November kemarin dan mengatakan harga minyak Brent merosot drastis.

Baca: Ditawari Jadi Ketua De Facto UMNO, Apa Kata Najib Razak?

"Kemarin harga Brent sekitar US$ 52 (Rp 756.898) per barel. Harga pasaran RON95 sekitar RM 1,90 (Rp 6.613) per liter dan dibandingkan harga Brent ketika Barisan Nasional (BN) kalah (9 Mei) adalah US$ 73 (Rp 1.062.568) dengan RON95 pada harga RM 2,20 (Rp 7.658) per liter," tulis Najib di Facebook, dilaporkan Malay Mail, dikutip pada 23 Desember 2018.

Najib Razak mengklaim berdasarkan harga minyak terbaru bahwa pemerintah telah menaikan pajak 30 sen (Rp 1.044) per liter untuk RON95 sejak bulan kemarin. Dia menambahkan pemerintah telah menarik pajak sebesar RM 120 juta (Rp 417 miliar) dari rakyat Malaysia melalui penjualan RON95.

Advertising
Advertising

"Selama kampanye, PH menjanjikan dalam pidatonya bahwa mereka akan menurunkan harga minyak sekitar RM 1,50 hingga RM 1,80 (Rp 5.221-6.265) per liter," kata Najib Razak.

Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng. Sumber: Business Times/asiaone.com

Ketua Malaysian Chinese Association (MCA) yang merupakan partai penyusun koalisi Barisan Nasional, mendesak pemerintahan Mahathir Mohamad untuk mengklarifikasi kenapa harga RON95 tidak berubah di tengah penurunan harga minyak dunia.

"Harga minyak dunia turun sejak dua bulan lalu," kata ketua MCA Datuk Seri Dr Wee Ka Siong, dikutip dari The Star.

Baca: Bekas PM Najib Razak Akui Jho Low telah Menipu

Sementara pemerintah menegaskan hanya akan menyesuaikan anggaran belanja 2019 jika harga minyak mentah dunia di bawah US$ 50 (Rp 727.786) per barel, kata Menteri Keuangan Lim Guan Eng, membalas kritikan oposisi, seperti dilaporkan The Star.

Menurut Lim, pemerintah tidak akan menyesuaikan anggaran belanja pada harga harian namun berdasar pada harga minyak rata-rata.

Baca: Mahathir Sebut Rivalitas dengan Najib Razak Bermanfaat, Kenapa?

Najib Razak mengklaim dirinya tidak pernah sekalipun memberlakukan pajak pada BBM jenis RON95 selama dia memimpin Malaysia dan bahkan ketika harga minyak dunia, meskipun harga minyak dunia tembus US$ 120 (Rp 1.746.688) per barel.

Berita terkait

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

2 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

5 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya