Trump Tarik Pasukan, Pejabat Afghanistan Bilang Apa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 Desember 2018 08:01 WIB

Bagian depan Sekolah Internasional Amerika di Kabul, Afganistan, yang sudah tidak beroperasional lagi. Sebagian wilayah Afganistan hancur saat perang panjang sejak tahun 1973 hingga tahun 2001 . Dailymail.co.uk/Dr Bill Podlich

TEMPO.CO, Kabul – Pejabat Afganistan dan negara sekutu Amerika Serikat mengatakan penarikan pasukan AS bakal mempengaruhi kegiatan operasi di sana.

Baca:

“Tapi kami akan menunggu dan melihat unit militer mana yang bakal pulang duluan. Masih terlalu awal untuk mengatakan apapun saat ini,” kata seorang pejabat senior pemerintah Afganistan seperti dilansir Reuters pada Jumat, 21 Desember 2018.

Pejabat ini mengatakan akan melihat bagaimana keputusan AS in bakal mempengaruhi reaksi dari pasukan Taliban, yang berperang melawan pemerintah Kabul dukungan Barat.

Advertising
Advertising

Dia, yang meminta anonimitas, mengatakan ini setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penarikan pasukan dari Afganistan sebanyak sekitar 5000 – 7000 pasukan. Saat ini AS menaruh 14 ribu pasukan di Afganistan.

Baca:

Trump mengumumkan ini pada hari yang sama dia mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah. Keputusan itu sendiri dibuat pada Selasa pekan ini. Trump sempat mendeklarasikan kemenangan melawan kelompok ISIS lewat video singkat yang diunggah di akun Twitternya.

Secara terpisah, juru bicara Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, yaitu Haroon Chakansuri, mengatakan penarikan pasukan itu tidak akan mempengaruhi kondisi keamanan secara umum.

US Marines Corps, merupakan salah satu marinir terbesar di dunia, yang sudah berdiri sejak 1787. US Marines memiliki motto Semper Fidelis, pasukan ini merupakan pasukan andalan Amerika yang dipastikan hadir dalam setiap pertempuran. Dilengkapi dengan perlengkapan yang sangat lengkap mulai dari kapal induk, tank, pesawat tempur dan helikopter. Menjadikan pasukan US Marines salah satu yang terbesar di dunia. US Marines ikut terjun dalam pertempuran perang dunia ke 2, hingga konflik Irak dan Afganistan. US Marines memiliki satuan elit yaitu US Marines Forces Recon. Getty Images

Ini karena peran dari pasukan AS selama ini adalah membantu dan memberi masukan kepada pasukan Afghan.

Selama ini, pasukan AS, yang menjadi bagian pasukan NATO dengan tema “Resolute Support” berperang melawan kelompok militan seperti ISIS dan al Qaeda.

Baca:

Dan saat ini, ada sekitar 8000 pasukan dari 38 negara yang membantu pelatihan dan dukungan untuk pasukan Afghan.

Sedangkan pasukan Taliban, yang sempat berkuasa di Afganistan, berupaya mengalahkan pasukan asing Barat, yang mendukung pemerintahan Kabul.

“Saat ini semangat pasukan Afgan sangat rendah dan mereka tidak memiliki peralatan memadai, kurang bayaran, dan koordinasi buruk. Kami melatihnya sebaik mungkin,” kata seorang diplomat Barat soal kondisi di sana.

Seorang diplomat Barat lainnya mengatakan pemerintah AS tidak mengkonsultasikan rencana penarikan pasukan ini dari Afganistan. Namun, kabar soal ini telah berhembus sejak beberapa waktu lalu.

Baca:

Sejumlah negara yang mengirim pasukan ke Afganistan juga mempertimbangkan untuk menarik pasukannya. “Jadi mereka mungkin bakal yang pertama menarik pasukan,” kata diplomat ini kepada Reuters.

Bekas komandan NATO dan pasukan AS di Afganistan, Jenderal John Allen, mengatakan penarikan pasukan dari Afganistan bakal menjadi masalah. “Ini akan menimbulkan kekacauan dalam strategi,” kata Allen seperti dilansir CNN.

Menurut CNN, Trump sejak lama mempertanyakan pengerahan pasukan Amerika ke Afganistan, yang telah mengorbankan nyawa pasukan dan uang. “Kapan kita akan berhenti menghabiskan uang membangun Afganistan? Kita harus membangun negara kita sendiri,” kata Trump pada 2011. Sejak pemilu 2016, Trump terus menerus mengungkapkan rasa frustrasinya soal keberadaan militer di Afganistan.

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

11 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

14 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya