Pejabat Intelijen Inggris Klaim Putin Perintahkan Bunuh Skripal

Minggu, 2 Desember 2018 14:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap-siap mencoba sniper Chukavin SVCh-308 saat menghadiri pameran Kalashnikov Concern di taman militer Patriot, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat intelijen Inggris mengklaim peracunan mantan perwira keamanan Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, seolah-olah disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut laporan CNN, sumber dari intelijen Inggris mengklaim bahwa operasi diperintahkan di atas wewenang GRU dan bisa ditebak apa artinya itu, seperti dilansir dari Sputniknews, 2 Desember 2018.

Baca: Vladimir Putin Sebut Skripal Bajingan dan Pengkhianat

Tuduhan yang belum dikomentari oleh Rusia atau Inggris, muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mempertanyakan keberadaan Sergai Skripal dan putrinya yang meyakini pemerintah Inggris dan intelijennya menyembunyikan sesuatu.

"Di mana Yulia Skripal, dan di mana ayahnya, ini adalah pertanyaan utama kami hari ini. Mereka belum muncul ke publik selama berbulan-bulan," kata Lavrov.

Advertising
Advertising

Baca: Penyerangan Skripal, Amerika Serikat akan Tambah Sanksi ke Rusia

Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]

Lavrov juga mengatakan baru-baru ini sebuah film dokumenter BBC tentang penyelidikan kasus Skripal telah ditayangkan, tetapi tidak satu kata pun telah dikatakan tentang mereka dalam dokumenter tersebut.

Baca: Kasus Skripal Bocor, Putin Marahi Kepala Intelijen Militer Rusia

Kedutaan Rusia di London telah mengirim surat resmi ke Kantor Luar Negeri Inggris untuk meminta informasi tentang Skripal. Kedutaan juga menyampaikan pemerintah Rusia untuk menuntut pemerintah Inggris memberikan informasi rinci tentang insiden Skripal, memberikan akses konsuler kepada warga Rusia dan memulai penyelidikan gabungan.

Dokumen itu menekankan bahwa Inggris telah secara terang-terangan melanggar aturan internasional dengan mengabaikan hak vested Rusia untuk mendapatkan informasi mengenai warganya yang telah ditahan secara terpisah di sebuah lokasi yang dirahasiakan, kata kedutaan besar Rusia.

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, menyayangkan Inggris yang menolak proposal Rusia yang mengajak bekerja sama dengan Inggris untuk menyelesaikan kasus Skripal.

"Kami tidak bertemu dengan timbal balik, dan kami tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi di Salisbury. Kami tidak memiliki informasi tentang agen apa yang digunakan, berapa banyak jumlahnya, berapa volumenya, kami tidak punya informasi tentang siapa yang diracuni, apa yang terjadi pada mereka, di mana mereka menghilang, dll, "Peskov menekankan.

Baca: Diincar Rusia, Ternyata Skripal Bekerja di 4 Intelijen Berbeda

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Theresa May menuduh badan intelijen militer Rusia, GRU, mendalangi peracunan Skripal atas perintah pihak berwenang Rusia.

Inggris dan sekutunya menuduh Rusia telah merencanakan misi pembunuhan Skripal menggunakan racun saraf A234, yang disangkal oleh Putin.

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

22 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya