5 Fakta Pasang Surut Hubungan Ukraina dan Rusia

Jumat, 30 November 2018 18:00 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri), dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia dan Deputi Pertama Menteri Pertahanan Valery Gerasimov menyaksikan latihan militer di tempat pelatihan "Telemba", sekitar 80 kilometer utara kota Chita selama latihan militer Vostok 2018 di Siberia Timur, Rusia, Kamis, 13 September 2018. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Perselisihan antara Rusia dan Ukraina di perairan Semenanjung Crimea berpotensi konfrontasi militer yang lebih besar antara kedua tetangga.

Insiden Selat Kerch menambah panjang daftar konflik yang berlangsung selama 4,5 tahun antara pasukan Ukraina dan separatis dukungan Rusia di timur Ukraina, dan berikut sejumlah fakta penting pasang surut hubungan Rusia dan Ukraina seperti dilaporkan dari Associated Press, 30 November 2018.

Baca: Sekjen PBB Khawatir Memanasnya Hubungan Rusia-Ukraina

1. AWAL PERSETERUAN

Ketika Uni Soviet pecah pada 1991, beberapa bagian Ukraina ingin melepaskan diri dari dominasi Rusia dan bergabung dengan Eropa Barat dan bahkan NATO. Tetapi hubungan Rusia dengan jantung industri Ukraina timur berlangsung rumit, karena banyaknya warga yang berbahasa Rusia tinggal di sana.

Advertising
Advertising

Selain itu, mayoritas orang yang tinggal di Crimea adalah penduduk berbahasa Rusia, dan Moskow memiliki pangkalan angkatan laut di sana di mana armada Laut Hitamnya bermarkas.

Pada 2013, pemerintah Ukraina akan menandatangani kesepakatan untuk membuka pasar Uni Eropa untuk barang-barang Ukraina dan menempatkan Ukraina untuk lampu hijau keanggotaan UE.

Sejumlah anggota pertahanan dari batalion "Maidan" mencoba senjata saat latihan militer di Pangkalan Kementrian Dalam Negeri di Kiev (14/3). 500 relawan tiba di pangkalan untuk pelatihan yang dibentuk Garda Nasional. Parlemen Ukraina, berusaha untuk meningkatkan kekuatan militer negara itu dalam menghadapi pengambilalihan Rusia semenanjung Crimea. REUTERS/Maks Levin

Rusia, tetangga terdekat Ukraina dan mitra dagang utama, dengan keras menentang kesepakatan itu, mengkhawatirkan arus barang yang tidak terkontrol menjadikannya hampir menjadi perbatasan terbuka.

Baca: Darurat Militer Pertama Ukraina Sejak Merdeka, Seperti Apa?

Presiden Ukraina Viktor Yanukovych berjanji untuk menandatangani kesepakatan, pelan-pelan mundur dari kesepakatan pada saat-saat terakhir. Protes massal terjadi di Kiev, mengkritik Yanukovych karena berupaya menjauhkan masa depan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa.

Demonstrasi berdarah menewaskan 130 orang tewas karena peluru polisi antihuru-hara. Akhirnya Yanukovych melarikan diri ke Rusia.

2. ANEKSASI DAN SEPARATISME

<!--more-->

Rusia mencaplok Crimea pada 2014 setelah "pasukan tanpa seragam" menduduki infrastruktur penting, termasuk pangkalan militer Ukraina, sementara pasukan Ukraina memasang sedikit perlawanan dan mundur. Hanya beberapa tahun kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka mengakui pasukan tersebut adalah pasukan Rusia.

Aktivis di Ukraina timur yang didukung oleh Rusia, mengambil alih kota dan menurunkan bendera Ukraina. Para pemimpin separatis di kota-kota Donetsk dan Luhansk menyelenggarakan pemilihan mendukung gerakan untuk melepaskan diri dari Ukraina.

Kekerasan sporadis tumbuh menjadi konflik besar pada Mei 2014, ketika Ukraina meluncurkan serangan udara di bandara Donetsk yang dikuasai oleh pejuang Chechnya Rusia.

Seorang tentara memberikan instruksi pada remaja yang mengikuti latihan menembak dalam pelatihan militer dasar di dekat kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina 30 Mei 2018. REUTERS/Alexander Ermochenko

Lebih dari 10.000 orang telah tewas dan lebih dari 1 juta orang mengungsi, dengan sebagian besar wilayah timur masih di bawah kendali separatis.

Kremlin tidak pernah mengakui perannya dan menyebutnya sebagai konflik sipil, tetapi banyak bukti menunjukkan Rusia telah mengirim sejumlah besar pasukan dan penasihat serta senjata kepada para pemberontak.

Baca: Presiden Ukraina Tuding Putin Bakal Caplok Negaranya

Ukraina menandatangani perjanjian perdamaian dengan separatis pada tahun 2015, menyerukan penyelesaian gencatan senjata dan politik di timur. Meskipun kesepakatan bisa membantu mengurangi intensitas pertempuran, tapi kesepakatan tidak menghasilkan apa pun untuk menyelesaikan kebuntuan politik di kawasan itu.

3. ESKALASI DI LAUT

Episode terakhir dari ketegangan yang meningkat terjadi pada Minggu 25 November di Selat Kerch, yang menghubungkan Laut Azov dan Laut Hitam dari tepi timur Semenanjung crimea.

Baca: Rusia Aktifkan Batalion S-400 di Perbatasan, Ukraina Cemas

Rusia telah membangun jembatan panjang yang membentang selat dan menghubungkan semenanjung dengan daratannya. Pada Maret, Ukraina menahan kapal penangkap ikan yang berlayar dari Crimea, dan Rusia meningkatkan aktivitas militernya di daerah itu, memeriksa semua kapal yang berlayar menuju atau dari pelabuhan Ukraina, yang mengganggu perdagangan. Ukraina telah memprotes, menyebut aksi ini sebagai "blokade ekonomi" yang mempengaruhi pelabuhannya di timur industri.

Kapal penjaga pantai Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch, Laut Azov, yang terletak dekat Crimea, pada Ahad, 25 November 2018.

Ukraina mengatakan dua kapal perang angkatan lautnya dan sebuah kapal tunda ditembakkan dan disita oleh penjaga pantai Rusia di selat sempit. Rusia mengatakan kapal-kapal Ukraina itu melanggar perairan teritorialnya. Kedua pihak saling menyalahkan atas insiden ini.

4. KONFLIK ANTAR-GEREJA

<!--more-->

Selain di bidang militer, Ukraina ingin memutuskan hubungan dengan Rusia, dengan mengupayakan kemerdekaan bagi gereja Ortodoksnya. Gereja di Ukraina telah terikat dengan Patriarkat Moskow selama ratusan tahun, tetapi seruan untuk kemerdekaan telah meningkat sejak konflik dimulai.

Patriarkat yang berbasis di Istanbul, yang dipimpin oleh Bartholomew I dianggap sebagai "yang pertama di antara yang sederajat" dari para pemimpin gereja Ortodoks, membuat langkah pertama menuju pengakuan kemerdekaan Gereja Ortodoks Ukraina pada Oktober. Langkah Gereja Ukraina dicela oleh Gereja Ortodoks Rusia dan juga Kremlin.

5. APA SELANJUTNYA?

Insiden hari Minggu menimbulkan momok konflik besar antara Ukraina dan Rusia, dan tidak mungkin bahwa keduanya menginginkan konfrontasi penuh.

Vladimir Putin dengan tegas menyatakan bahwa Crimea adalah milik Rusia dan bahwa dia tidak akan mengizinkan siapa pun untuk meragukannya.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko kemungkinan akan mendapat manfaat dari pemilihan parlemen Ukraina untuk memberlakukan darurat militer di negara itu selama 30 hari.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

Popularitas Poroshenko telah turun, dan memainkan ancaman Rusia dapat membantu peluangnya untuk terpilih kembali. Dia juga berupaya menghapus kekhawatiran publik bahwa pemilihan presiden akan ditunda.

Baca: Presiden Ukraina Minta NATO Kirim Kapal Perang Hadang Rusia

Setelah menyetujui proposal Poroshenko untuk undang-undang darurat militer sebagai antisipasi serangan Rusia, parlemen juga menyetujui pemilihan presiden Ukraina digelar pada 31 Maret untuk menegaskan kembali suaranya.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

4 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

21 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya