TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina mendesak NATO untuk mengerahkan kapal perang ke Laut Azov untuk siaga kemungkinan ancaman Rusia.
Rusia mengecam permintaan Presiden Poroshenko dan menilai langkah tersebut dapat memperburuk ketegangan antara kedua negara.
Baca: Berlakukan UU Darurat Militer, Ukraina Antisipasi Serangan Rusia
Dilaporkan dari Associated Press, 30 November 2018, dalam wawancara yang diterbitkan Kamis pagi dengan surat kabar Jerman, Bild, Presiden Ukraina Petro Poroshenko berharap bahwa NATO akan mengirim kapal perang ke Laut Azov untuk membantu Ukraina dan memberikan keamanan atas ambisi ekspansi Putin.
Ketegangan dipicu ketika penjaga pantai Rusia menembaki dan mengamankan tiga kapal angkatan laut Ukraina beserta awak mereka pada Minggu 25 November.
Letnan Jenderal Serhiy Nayev, Kepala Operasi Angkatan Bersenjata Ukraina, mengawasi pantai laut melalui jendela helikopter selama patroli dekat Urzuf, pantai selatan laut Azov, timur Ukraina, Kamis, 29 November 2018. (AP / Evgeniy Maloletka)
Rusia menuduh kapal-kapal Ukraina itu tidak mendapatkan izin untuk menyeberang dari Laut Hitam ke Laut Azov melalui Selat Kerch. Ukraina bersikeras bahwa kapal-kapalnya beroperasi sesuai dengan aturan maritim internasional di selat yang memisahkan daratan Rusia dan Semenanjung Crimea yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014.
Baca: Ukraina Terapkan Darurat Militer, Rusia Pasang Sistem S-400
Meskipun mengecam tindakan Rusia, namun NATO diyakini tidak akan mengirim kapal perang ke wilayah tersebut, karena bisa memicu konfrontasi lebih besar dengan Rusia.
Perjanjian tahun 2003 antara Rusia dan Ukraina menetapkan bahwa izin dari kedua negara diperlukan jika kapal perang dari masing-masing negara hendak masuk ke laut internal.
Kapal penjaga pantai Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch pada Ahad, 25 November 2018. Moscow Times
Juru bicara NATO Oana Lungescu mengatakan NATO sudah memiliki jaminan kekuatan di wilayah tersebut dan kapal NATO secara rutin berpatroli serta melakukan latihan di Laut Hitam, terutama yang berasal dari Bulgaria, Rumania, dan Turki, yang berbatasan dengan laut.
Baca: Darurat Militer Pertama Ukraina Sejak Merdeka, Seperti Apa?
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Kamis pagi bahwa ia berencana untuk menekan Putin pada KTT G20 di Argentina untuk mendesak pembebasan kapal dan awak Ukraina dan meredam situasi.
Namun tidak diketahui apakah Merkel mengetahui permintaan Presiden Ukraina untuk pengerahan kapal NATO guna mengantisipasi dugaan invansi Rusia.