Akses Jurnalis CNN Dikembalikan, Gedung Putih Bikin Aturan Baru

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 21 November 2018 12:53 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjuk dengan nada marah kepada jurnalis CNN, JIm Acosta, yang mengajukan sejumlah pertanyaan kritis pada 7 November 2018. Reuters

TEMPO.CO, Washington – Gedung Putih mengembalikan akses media kepada jurnalis CNN, Jim Acosta, yang sempat dicabut pasca tanya jawab intens antara Acosta dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 7 November 2018.

Baca:

Keputusan Gedung Putih ini mengakhiri gugatan hukum yang sempat diajukan manajemen CNN dan Jim Acosta kepada enam orang pejabat termasuk Trump.

Sekretaris Media Gedung Putih, Sarah Sander, mengatakan akses media milik Jim Acosta, yang biasa disebut “hard pass” dikembalikan. Ke depannya, semua jurnalis yang meliput di Gedung Putih harus mengikuti aturan baru terkait jumpa pers jika tidak ingin kartu akses mereka dicabut.

Advertising
Advertising

Aturan baru itu menyatakan seorang jurnalis yang ditunjuk untuk mengajukan pertanyaan akan bertanya satu pertanyaan dan menyerahkan kesempatan kepada jurnalis lain. “Tapi pertanyaan lanjutan bisa diizinkan atas diskresi Presiden,” kata Sanders.

Baca:

Soal adanya aturan baru ini, yang sebelumnya tidak pernah diberlakukan pada masa Presiden AS sebelumnya, pengurus Asosiasi Koresponden Gedung Putih mengatakan tidak terlibat dalam pembuatannya.

Koresponden CNN, Jim Acosta, disambut rekan-rekannya ketika ia kembali ke Gedung Putih setelah pemulihan kredensial pers Gedung Putih di Washington, AS, 16 November 2018. [REUTERS / Jonathan Ernst]

“Selama jumpa pers pernah digelar di Gedung Putih, para jurnalis Gedung Putih telah mengajukan pertanyaan lanjutan. Kami berharap penuh tradisi ini akan berlanjut,” kata Olivier Knox, Presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, dalam pernyataan.

Baca:

Seperti diberitakan sebelumnya, Gedung Putih telah mengajukan gugatan hukum dan meminta persidangan darurat untuk mendengarkan gugatan mereka atas pejabat Gedung Putih. Ini terjadi setelah Gedung Putih mengatakan akan mencabut kembali akses media Jim Acosta setelah masa larangan pencabutan akses media selama dua pekan yang diberikan hakim habis.

Namun Senin, pengelola CNN mengatakan gugatan hukum terhadap tindakan Gedung Putih tidak lagi diperlukan.

“Terima kasih semua yang sudah mendukung. Seperti yang saya katakan pada Jumat pekan lalu, mari kita kembali bekerja,” kata Acosta lewat cuitan di akun Twitternya.

Baca:

Akses media dari jurnalis CNN, Jim Acosta, dicabut Gedung Putih, seperti dilansir NBC News, setelah Trump menyebutnya sebagai orang yang kasar dan buruk saat jumpa pers, yang digelar sehari setelah pemilu sela AS. Saat itu, Acosta mengajukan pertanyaan lanjutan sedangkan Trump memintanya menyerahkan mikrofon kepada orang lain. Sedangkan hasil pemilu tadi menunjukkan Partai Republik, yang mendukung Trump, kehilangan mayoritas kursi di DPR namun masih menguasai Senat.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

10 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

23 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

11 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

17 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

21 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya