Ketua Tim Penghapus Jejak Jamal Khashoggi dari Palestina?

Senin, 19 November 2018 18:59 WIB

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

TEMPO.CO, Jakarta - Media Turki menyebut tim kedua yang tiba di Istanbul untuk membantu menghapus jejak pembunuhan Jamal Khashoggi, diduga orang dekat Putra Mahkota Uni Emirat Arab dan eks politikus Fatah Palestina.

Mohammed Dahlan, ketua tim pembersih yang dikirim ke Turki, disebut sebagai orang dekat Putra Mahkota UEA Muhammed bin Zayed, menurut laporan Yeni Safak, 19 November 2018.

Baca: Terlalu Mengerikan, Trump Enggan Dengar Rekaman Jamal Khashoggi

Dahlan, yang berasal dari Palestina, memainkan peran aktif membentuk tim pembersih yang terdiri dari empat orang yang bertugas menghapus semua jejak pembunuhan Jamal Khashoggi, menurut sumber kepada media Turki pro Presiden Erdogan, Yeni Safak.

Mohammed Dahlan.[Hurriyet]

Advertising
Advertising

Tim yang sama yang dikirim oleh Dahlan ke Istanbul diduga berada di balik pembunuhan anggota senior Hamas Mahmood al Mabhih pada 2010, menurut sumber keamanan kepada Yeni Safak.

Mohammed Dahlan, mantan kepala keamanan untuk Otoritas Palestina yang juga dikenal sebagai Pembunuh Bayaran dari Timur Tengah, adalah mediator utama antara pemerintah UEA dan tim pembunuh di Yaman.

Baca: Trump Siap Publikasi Laporan Lengkap Pembunuhan Jamal Khashoggi

Tim yang tiba di Istanbul di mana mereka menghabiskan tiga malam dan berangkat dari Lebanon sehari sebelum pembunuhan pada 1 Oktober, telah memasuki gedung konsulat Arab Saudi pada hari pembunuhan Khashoggi, menurut rekaman kamera pengawas yang diperoleh otoritas Turki.

Polisi Turki memeriksa taman kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi, Mohammad al-Otaibi, di Istanbul, Turki, Rabu, 17 Oktober 2018. Otoritas keamanan Turki mendapatkan rekaman suara dari jam tangan Apple yang dipakai Jamal Khashoggi. REUTERS/Kemal Aslan

Menurut laporan, penyidik Turki menemukan jejak hydrofluoric acid dan bahan kimia lainnya di dalam sumur di rumah konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, yang mengarah pada petunjuk bahwa tubuh Khashoggi dilarutkan dalam asam dan bahan kimia lainnya.

Setelah berminggu-minggu menyangkal keterlibatan kasus Jamal Khashoggi, Arab Saudi kemudian mengakui bahwa Khashoggi telah terbunuh di dalam konsulat, namun menyatakan keluarga kerajaan Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan.

Baca: Indonesia dan 3 Negara Ini Salat Gaib Bagi Jamal Khashoggi

Pada Kamis, Kejaksaan Arab Saudi mengumumkan telah mendakwa 11 dari 21 tersangka pembunuhan dan menuntut lima di antaranya dengan hukuman mati.

Reuters melaporkan sumber CIA menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi. Sumber tersebut mengatakan CIA telah memberi laporan kepada lembaga AS lain, termasuk Kongres, tentang penilaiannya atas kasus Jamal Khashoggi.

Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

2 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

3 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

20 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya