TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika, Serikat Donald Trump, siap merilis laporan lengkap dalam tempo dua hari ke depan terkait pembunuhan wartawan, Jamal Khashoggi. Laporan itu bakal mencakup informasi siapa dalang pembunuhan Khasshoggi.
"Kami memiliki laporan yang sangat lengkap selama dua hari ke depan, mungkin Senin atau Selasa," kata Trump, seperti dikutip Aljazeera, Minggu, 18 November 2018.
Baca: Ada Rekaman Percakapan Sebelum Jamal Khashoggi Tiba di Konsulat
Laporan sejumlah media di Amerika Serikat masih deras mewartakan hasil investigasi CIA yang menyimpulkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, adalah orang yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Sejumlah pejabat tinggi di pemerintah Amerika Serikat memperingatkan meskipun kemungkinan Putra Mahkota diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, namun apa perannya dalam kasus ini belum akan terjawab.
Baca: Pembunuhan Jamal Khashoggi, Presiden Trump Minta Penjelasan CIA
Kerajaan Arab Saudi saat ini terus-menerus mengubah ceritanya tentang pembunuhan Khashoggi. Awalnya, Arab Saudi telah menyangkal tentang keberadaan Khashoggi. Namun akhirnya mengakui dia terbunuh lewat sebuah adu argumentasi.
Tingginya perhatian dunia atas kasus ini, telah mendorong Arab Saudi pada pekan lalu menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang yang diduga memerintahkan dan melakukan pembunuhan terhadap Khashoggi.
Wakil Jaksa Penuntut Umum Kerajaan Arab Saudi, Shaalan al-Shaalan, mengatakan sebuah regu beranggotakan 15 orang dibentuk untuk membawa Khashoggi ke Arab Saudi dari Istanbul dengan cara persuasi. Akan tetapi, setelah pembicaraan di dalam kantor konsulat berakhir dengan argumentasi. Khashoggi pun terbunuh lewat sejumlah obat yang mengakibatkan overdosis, tubuh Khashoggi pun dimutilasi.
Al-Shaalan dalam keterangannya mengatakan Putra Mahkota tidak terlibat dalam pembunuhan yang mengerikan itu.
Khashoggi, 59 tahun, merupakan wartawan senior yang rutin menulis kolom di surat kabar Washington Post sejak tinggal di Amerika Serikat pada 2017. Dia dikenal suka mengkritik Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Dia dibunuh di konsulat Kerajaan Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan bagi pernikahannya. Keberadaan jasad Khashoggi masih belum diketahui hingga Senin, 19 November.