Kim Jong Un Modernisasi Militer dengan Teknologi Canggih

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Minggu, 18 November 2018 15:28 WIB

Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP

TEMPO.CO, Seoul – Uji coba senjata taktis ultramoderen oleh militer Korea Utara merupakan bagian dari upaya modernisasi pertahanan negara itu oleh pemimpinnya Kim Jong Un.

Baca:

“Ini merupakan semacam upaya reformasi militer Korea Utara,” kata Choi Kang, wakil Presiden The Asan Institute for Policy Studies di Seoul, Korea Selatan, seperti dilansir Channel News Asia pada Ahada, 18 November 2018.

Menurut pengamat, uji coba senjata berteknologi canggih ini merupakan inisiatif pemimpin Korea Utara, Kim Joung Un, untuk menaikkan standar militer konvensional negara itu dengan 1,3 juta tentara ke level senjata berteknologi tinggi.

Advertising
Advertising

Baca:

“Jika kita melihat pesan dari ini kepada dunia luar adalah ‘Jangan remehkan kami, kami melakukan modernisasi juga’,” kata Kang.

Peran senjata berteknologi canggih, yang disebut sebagai tembok bajak ini bisa menggantikan peran senjata nuklir, yang akan dilucuti sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan AS. Seperti dilansir Reuters, Kim Jong Un dan Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan bakal bertemu untuk kedua kalinya pada 2019 untuk melanjutkan pembicaraan perlucutan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara.

Baca:

Kehadiran Kim Jong Un menyaksikan langsung uji coba senjata canggih itu merupakan kedatangannya pertama kali. Ini bisa menimbulkan komplikasi terhadap upaya damai yang terus dilakukan Seoul dan Washington.

Saat ini, Korea Utara diketahui memiliki sistem peluncur multi-roket canggih dengan jumlah 5.500 unit. Negara ini juga memiliki 4.300 tank, 2.500 kendaraan lapis baja, 810 pesawat jet tempur, 430 kapal tempur, dan 70 kapal selam.

Tentara Marinir Korea Selatan beraksi saat latihan reguler di Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan, Kamis, 1 November 2018. Zona larangan terbang dan larangan latihan militer di dekat perbatasan yang dijaga ketat antara Korea Utara dan Korea Selatan mulai berlaku hari ini. REUTERS/Jeon Heon-Kyun

Lembaga The Centre for Strategic and International Studies menyebut Korea Utara juga diam-diam telah membangun 13 titik peluncuran rudal di bawah tanah, yang selama ini disembunyikan. Korea Utara juga telah melakukan modernisasi teknologi pabrik amunisi untuk menggantikan senjata dan teknologi lama sejak berkuasa 2011.

Baca:

“Industri pertahanan harus mengembangkan dan memanufaktur senjata strategis yang kuat dan peralatan hardware militer sesuai kebutuhan internal kita, mengandalkan produksi dalam negeri, dan memodernisasi pabrik untuk memproduksi produk berteknologi canggih,” kata Kim Jong Un dalam pidato 2018, yang menyebut negara itu mengutamakan prinsip kemampuan diri sendiri atau self-reliance.

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

14 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

18 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya