Pertama Kali, Dua Perempuan Muslim Duduki Kongres AS

Kamis, 8 November 2018 17:00 WIB

Ilhan Omar, Kandidat Kongres AS dari Partai Demokrat.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perempuan Muslim dari daerah pemilihan Minnesota dan Michigan terpilih sebagai anggota DPR Amerika Serikat dan menjadi Muslimah pertama yang menduduki Kongres AS setelah gelaran pemilu sela AS 6 November.

Dilansir dari Reuters, 8 November 2018, Ilham Omar an Rashida Thalib yang berasal dari Partai Demokrat yang merupakan perwakilan kelompok minoritas yang memiliki kesempatan untuk menjadi anggota DPR AS.

Baca: Partai Demokrat Menangi Pemilu Sela AS

Di Minnesota, Omar yang berusia 36 tahun adalah seorang warga naturalisasi AS keturunan Somalia dan Muslimah pertama yang menggantikan anggota kongres AS Keith Ellison, pada 2006.

Ilhan Omar.[ABC News]

Advertising
Advertising

Omar mengkampanyekan kebijakan Partai Demokrat seperti kesehatan, biaya kuliah gratis, dan peningkatan anggaran perumahan umum.

"Saya tidak berharap untuk datang ke AS dan pergi ke sekolah dengan anak-anak yang khawatir tentang makanan seperti yang saya alami di tempat pengungsian," kata Omar seperti dikutip dari Reuters.

Baca: Dua Perempuan Muslim Ikut Pemilu Sela AS untuk Pertama Kali

Omar menghabiskan empat tahun masa kecilnya di sebuah tempat pengungsian di Kenya. Dua tahun lalu, ia menjadi warga Somalia-Amerika pertama yang memenangkan kursi di badan legislatif bertepatan pada malam yang sama ketika Donald Trump memenangkan kursi presiden setelah kampanye di mana ia menyerukan larangan semua Muslim memasuki Amerika Serikat.

Selain didaulat sebagai perempuan Muslim pertama di Kongres AS, Omar juga akan menjadi anggota Kongres AS pertama yang mengenakan jilbab.

Rashida Tlaib menyapa pendukung didampingi ibunya di sebuah rapat malam sebelum pemilu sela AS. (Middle East Eye / Ali Harb)

Sementara Tlaib, 42 tahun, juga memiliki sejarah menjadi perempuan Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS. Anak tertua dari 14 saudara itu merupakan keturunan imigran Palestina di Detroit tempat ayahnya bekerja di pabrik otomotif Ford Motor.

Baca: Rashida Tlaib, Keturunan Palestina Pertama di Kongres AS

Tlaib mendukung kebijakan liberal, kesehatan bagi seluruh warga, reformasi imigrasi dan membatalkan kebijakan Trump untuk melarang sebagian besar warga negara Muslim memasuki AS.

Keduanya maju di distrik yang terbilang demokratis. Data negara bagian Minnesota menunjukkan Omar menang dengan selisih besar, dan media Michigan melaporkan bahwa Tlaib juga menang.

Tlaib menghubungkan kampanyenya dengan lonjakan aktivitas politik perempuan di Amerika Serikat setelah kemenangan Trump 2016 yang menakjubkan, yang menyinggung jutaan perempuan yang turun ke jalan-jalan di Washington dan kota-kota besar di seluruh negeri setelah pelantikannya.

Baca: Sistem Politik Amerika Serikat: Apa Bedanya DPR dan Senat?

"Hari ini, perempuan di seluruh negeri tertera di surat suara. Ya, dulu kami berbaris di luar Capitol Hill (kantor Kongres AS), tetapi sekarang kami berbaris ke Capitol, Kami datang!", tulis perempuan Muslim Kongres AS pertama itu di Twitter.

REUTERS | MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

15 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

22 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

7 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

7 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

7 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

8 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya