Menlu Iran Sebut Amerika Terisolasi, Sanksi Menyasar Warga Biasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 November 2018 08:01 WIB

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.[REUTERS]

TEMPO.CO, Teheran – Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengatakan Amerika Serikat terisolasi karena menerapkan sanksi baru kepada negaranya.

Baca:

Amerika Kenakan Sanksi Baru kepada Iran, Menyasar Minyak

Zarif juga mengatakan sanksi Amerika ini merupakan operasi psikologis yang putus asa karena menargetkan warga masyarakat Iran.

Advertising
Advertising

Dia menyebut daftar sanksi AS juga menyasar sebuah bank yang tutup enam tahun lalu dan sebuah kapal yang telah tenggelam pada tahun lalu dan disiarkan di televisi.

“Hari ini, AS melawan putusan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanan dengan mengenakan kembali sanksi kepada Iran dan menargetkan warga masyarakat biasa,” kata Zarif dalam pernyataan di akun Twitter @Jzarif pada Senin, 5 November 2018. “Gangguan oleh AS ini berbalik bukan karena JCPOA penting tapi karena dunia tidak bisa membiarkan Trump & rekan menghancurkan tatanan global. AS, dan bukan Iran, yang terisolasi.”

Baca:

Joint Comprehensive Plan of Action merupakan kesepakatan enam negara dengan Iran untuk mengganti program pengayaan uranium dengan pencabutan sanksi ekonomi khususnya penjualan minyak mentah ke pasar internasional. Kesepakatan ini ditandatangani pada 2015. Namun, Presiden AS, Donald Trump, mencabut negaranya dari kesepakatan ini pada Mei 2018 dengan alasan itu kesepakatan buruk.

Cuitan Zarif ini juga menggunggah berbagai judul berita utama dari berbagai media global seperti AP, Aljazeera dan Guardian, yang secara umum menolak pengenaan sanksi oleh AS.

Baca:

Seperti diberitakan, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengumumkan pengenaan sanksi lagi kepada Iran yang menyasar sejumlah sektor seperti minyak, perbankan, perkapalan.

Ini dilakukan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran, yang disepakati pendulunya yaitu Presiden Barack Obama.

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. (AP Photo)

“Tekanan finansial yang kuat kepada rezim Iran merupakan pesan bahwa mereka akan menghadapi isolasi finansial yang semakin besar dan stagnasi ekonomi hingga mereka mengubah perilaku destabilisasinya,” kata Steven Mnuchin, menteri Keuangan AS, dalam pernyataan seperti dilansir Reuters pada Senin, 5 November 2018 waktu setempat.

Baca:

Sanksi ini mengenai 50 bank Iran, dan anak perusahaan, 200 orang dan kapal di sektor industri pelayaran, maskapai Iran Air dan lebih dari 65 pesawat terbang.

Media Aljazeera melansir sanksi ini meliputi tambahan 300 target lain dari sanksi yang pernah dicabut pasca kesepakatan nuklir Iran pada 2015.

Kesepakatan nuklir Iran ditandatangani oleh sejumlah negara besar berupa pencabutan sanksi kepada Iran dengan imbalan penghentian aktivitas pengayaan uranium. Negara itu seperti Inggris, Prancis, Jerman, AS, Cina, dan Rusia. 5 negara masih mendukung pelaksanaan perjanjian nuklir ini.

Sejumlah analis mengataka tekanan AS ini tidak bakal membuat Iran menyerah dalam waktu dekat.

Baca:

“Tekanan yang meningkat kepada Iran tidak akan mengubah perilaku rezim dalam waktu dekat,” kata Dennis Ross, bekas pejabat AS yang sekarang bekerja di Washington Institute for Near East Policy.

Sanksi baru AS ini bertujuan untuk menurunkan pendapatan negara Iran dari hasil penjualan minyak mentah ke pasar internasional. Namun, pada saat sama, pemerintahan Trump memberikan pengecualian kepada sejumlah negara pengimpor minyak untuk tetap membeli dari Iran. Ini seperti Cina, India, Yunani, Italia, Taiwan, Jepang, Turki, dan Korea Selatan.

Menurut Biran Hook, utusan khusus AS untuk Iran, Irak juga mendapat pengecualian untuk mengimpor minyak dari Iran hingga negara itu bisa mengoperasikan ladang minyak Kirkuk, yang mampu menyuplai sekitar 200 ribu barel minyak.

Berita terkait

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 jam lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

4 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya