Rusia Siap Berperang Jika Amerika Serikat Menyerang

Sabtu, 27 Oktober 2018 19:10 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin melihat sasaran saat mencoba sniper Chukavin SVCh-308 saat menghadiri pameran Kalashnikov Concern di taman militer Patriot, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang diplomat Rusia membantah tuduhan AS Rusia yang ingin berperang, namun mengiyakan Rusia siap berperang jika Amerika Serikat menyerang.

Dilansir dari Russia Today, 27 Oktober 2018, berbicara di PBB pada Jumat 26 Oktober, Andrey Belousov, wakil direktur Departemen Nonproliferasi dan Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa Rusia memang siap untuk berperang, sehingga dapat mempertahankan rakyatnya melawan agresi Amerika.

Baca: AS Mau Mundur dari Perjanjian Senjata Nuklir, Rusia Siap Membalas

Latihan militer Rusia dan latihan besar-besarannya, yang sering disebut media Barat sebagai persiapan untuk perang total, adalah keperluan defensif, katanya.

"Kami sedang mempersiapkan untuk mempertahankan tanah air kami, integritas teritorial kami, prinsip-prinsip kami, nilai-nilai kami, orang-orang kami," kata Belousov. Rusia tidak mencari konfrontasi, katanya, tidak seperti AS.

Advertising
Advertising

Andrey Belousov [TASS]

"Mengapa pula Amerika Serikat menarik keluar dari Perjanjian Senjata Nuklir (INF), meningkatkan potensi nuklir mereka, mengadopsi doktrin nuklir baru yang menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir, itulah pertanyaan bagi kita semua," kata Belousov.

Pernyataan Belousov muncul setelah rancangan resolusi Rusia untuk memperkuat Perjanjian INF, yang melarang senjata nuklir jarak menengah, ditolak di Komite Pertama PBB.

Baca: Gorbachev Kecam Penarikan diri AS dari Pakta Senjata Nuklir

"Sebagian besar dari mereka yang menentang adalah pendukung Perjanjian INF. Saya tidak mengerti posisi mereka," kata Belousov. Di antara mereka yang menolak rancangan itu adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan, tentu saja, AS.

ICBM RS-24 Yars telah dirancang khusus untuk menghindari sistem pertahanan anti rudal balistik negara Barat. Rudal ini dilengkapi dengan decoy (pengecoh rudal pertahanan udara) dan penanggulangan yang lebih maju dibandingkan rudal balistik Topol-M. Vladimir Smirnov/TASS

Keputusan Trump untuk membatalkan perjanjian era Perang Dingin memperingatkan Eropa dan Rusia, yang mengancam dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya. Rusia telah berjanji akan membalas langkah AS untku keseimbangan militer.

AS menuduh Rusia membangun rudal yang dilarang dalam pokok perjanjian INF, sementara Rusia berpendapat bahwa kompleks pertahanan rudal Amerika di Eropa dapat dengan mudah berubah menjadi senjata ofensif.

Baca: 3 Alasan Trump Ingin Keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan jika Amerika Serikat mulai menyebarkan rudal nuklir jarak menengah di Eropa, maka akan menempatkan seluruh Eropa pada risiko serangan balasan yang berujung perang.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

21 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya