Kasus Tewasnya Jamal Khashoggi Belum Terungkap, Ini Puja Puji MBS

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Oktober 2018 13:58 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, berbicara di acara Forum Investment Initiative di Riyadh pada 24 Oktober 2018. Aljazeera

TEMPO.CO, Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, memuji Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di tengah bayang-bayang kasus tewasnya kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, dalam pidato di acara Future Investment Initiative di Riyadh pada 24 Oktober 2018.

Baca:

Jamal Khashoggi Tewas, Trump Sebut Ada Upaya Menutupi Terburuk

Advertising
Advertising

Mohammed berpidato pada hari kedua konferensi yang berjuluk "Davos di Padang Pasir" menanggapi kasus tewasnya kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, yang terjadi pada 2 Oktober 2018 di kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki.

Mohammed melontarkan pujian mengenai hubungan dekat kedua negara setelah Erdogan berpidato di parlemen Turki menuntut penuntasan kasus tewasnya Khashoggi. Erdogan meminta semua tersangka, yang berjumlah 18 orang, diadili di Turki sebagai tempat kejadian perkara. Dia juga mendesak agar pemberi perintah pembunuhan itu juga diadili.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), diperiksa petugas saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenal sebagai kolumnis surat kabar dan komentator yang kritis terhadap rezim Arab Saudi saat ini, Mohammed bin Salman. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Menurut Pangeran Mohammed, sebagian orang berupaya memanfaatkan situasi yang menyakitkan terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ini untuk memisahkan hubungan negaranya dengan Turki.

Baca:

Bunuh Jamal Khashoggi Hingga Culik PM Lebanon, Siapa Al Qahtani

“Saya ingin mengirim mereka pesan: Mereka tidak bakal mampu melakukannya yaitu membahayakan hubungan Saudi dan Turki sepanjang ada raja yang bernama Raja Salman bin Abdulaziz dan seorang putra mahkota yang bernama Mohammed bin Salman di Arab Saudi dan seorang Presiden di Turki yang bernama (Recep Tayyip) Erdogan,” kata Mohammed dalam pidato pertamanya pasca kasus pembunuhan Khashoggi di ibu kota Riyadh pada 24 Oktober 2018 seperti dilansir Anadolu dan Aljazeera.

Baca:

Jamal Khashoggi Tewas, Trump Sebut Ada Upaya Menutupi Terburuk

Pada pidato di hadapan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan di parlemen Turki, Erdogan juga mengungkapkan detil peristiwa pembunuhan yang disebutnya sebagai pembunuhan politik terencana. Erdogan mengatakan para pembunuh, yang terdiri dari 15 orang, melakukan persiapan termasuk mensurvei kawasan hutan di pinggiran Kota Istanbul, yang diduga akan dijadikan tempat pembuangan jasad Khashoggi.

Dalam pidatonya, MBS melanjutkan,”Perpecahan itu tidak akan terjadi. Kami akan membuktikannya kepada seluruh dunia bahwa kedua negara bekerja sama untuk menghukum semua pelaku dan keadilan akan ditegakkan di atas segalanya.” Menurut dia, Arab Saudi dan Turki sudah membentuk tim investigasi bersama untuk mengusut tuntas kasus ini.

Baca:

Menurut Aljazeera, Erdogan berbicara lewat telepon dengan MBS beberapa jam sebelum putra mahkota berpidato di acara konferensi global itu. Ini pertama kalinya kedua berbicara sejak Khashoggi menghilang pada 2 Oktober 2018 di kantor Konjen Saudi. Hingga kini jasad jurnalis Washington Post itu belum juga ditemukan.

Menurut Aljazeera, beberapa jam sebelumnya Erdogan juga berbicara dengan Raja Abdulla dari Yordania. Ini menunjukkan Raja Abdulla berperan sebagai mediator antara kedua pihak.

Baca:

Pernyataan MBS ini juga terjadi sehari setelah Presiden AS, Donald Trump, mengisyaratkan putra mahkota kemungkinan terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Trump meminta investigasi untuk mengungkap kasus tewasnya Jamal Khashoggi ini dipercepat dan menyebut penjelasan pemerintah Arab Saudi sebagai upaya untuk menutup-nutupi kasus ini dengan cara terburuk. AS juga telah menerbitkan sejumlah nama pejabat Saudi untuk dicekal agar tidak bisa masuk ke AS.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

1 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

2 hari lalu

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

3 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

3 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

4 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

5 hari lalu

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

6 hari lalu

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

7 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

10 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya