Vladimir Putin Bandingkan Kasus Jamal Khashoggi dengan Skripal

Jumat, 19 Oktober 2018 17:00 WIB

Vladimir Putin berdoa untuk diambil sumpah dalam upacara pelantikannya untuk masa jabatan baru sebagai presiden Rusia di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, 7 Mei 2018. Pada periode baru ini Putin berjanji untuk mengejar agenda ekonomi yang akan meningkatkan standar kehidupan di Rusia. AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin membandingkan respons dunia terhadap hilangnya Jamal Khashoggi dengan kasus peracunan Sergei Skripal. Putin menyebut kedua kasus tersebut sama-sama kurang bukti namun menyayangkan reaksi dunia yang berbeda terhadap keduanya.

Vladimir Putin yang berbicara di Forum Diskusi Valdai tahunan di Sochi, dilaporkan dari Russia Today 19 Oktober 2018, mengatakan bahwa meskipun kurangnya bukti keterlibatan Rusia dalam peracunan Skripal dan putrinya Yulia pada Maret tahun lalu, tindakan hukuman langsung diberlakukan terhadap Rusia. Sebaliknya, kata Putin, hal itu tidak terjadi dengan Arab Saudi setelah hilangnya Khashoggi.

Baca: Donald Trump Curiga Wartawan Jamal Khashoggi Sudah Tewas

"Tidak ada bukti dalam kasus Rusia, tetapi langkah-langkah (sanksi) langsung diberlakukan. Di sini, orang mengatakan bahwa pembunuhan terjadi di Istanbul, tetapi tidak ada langkah yang diambil. Orang perlu mencari pendekatan tunggal untuk masalah-masalah seperti ini," kata Putin.

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

Advertising
Advertising

Jamal Khashoggi, seorang wartawan yang menulis kolom-kolom kritis terhadap kerajaan Saudi untuk Washington Post, hilang pada 2 Oktober ketika ia memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen perceraian agar bisa menikah dengan tunangannya warga negara Turki.

Baca: Pencarian Jejak Jamal Khashoggi Diperluas sampai ke Hutan

Meskipun pemerintah Turki menyematkan tuduhan atas dugaan pembunuhan Khashoggi kepada Arab Saudi, yang mengklaim memiliki bukti video dan audio, AS enggan menuding ARab Saudi. Presiden AS Donald Trump bahkan mengemukakan teori bahwa mungkin "pembunuh nakal" bertanggung jawab atas hilangnya Jamal Khashoggi. Tidak ada penjelasan alternatif seperti itu yang dikeluarkan pihak manapun setelah peracunan Skripals.

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

Terkait kasus Jamal Khashoggi, Vladimir Putin mengatakan Rusia masih tidak memiliki bukti yang cukup untuk mengambil tindakan apapun.

Baca: Indonesia Angkat Bicara Kasus Lenyapnya Jamal Khashoggi

"Mengapa kita perlu mengambil beberapa langkah menuju kemunduran hubungan kita jika kita tidak tahu apa yang sedang terjadi? Tetapi jika seseorang mengetahui dan seseorang percaya bahwa pembunuhan itu terjadi, maka saya berharap bahwa beberapa bukti akan muncul," kata Vladimir Putin dan berharap penyelidikan atas kasus Jamal Khashoggi dilakukan sesuai hukum tanpa ada prasangka apapun kepada Arab Saudi.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

31 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

37 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

40 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

41 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

41 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

45 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

45 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

46 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

47 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya