Politikus Amerika Risau Trump Bantu Arab Saudi Teknologi Nuklir

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 Oktober 2018 10:01 WIB

Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

TEMPO.CO, Washington – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat dan Republik Amerika Serikat mengajukan rancangan undang-undang yang meminta pemerintahan Presiden Donald Trump melaporkan rencana detil pemerintah Arab Saudi untuk membangun reaktor nuklir.

Baca: Donald Trump: Raja Salman Tidak Akan Berkuasa Lama Tanpa AS

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, seperti dilansir Sputnik, berusaha mengurangi ketergantungan energi negaranya dari minyak bumik. Saudi berencana membangun 16 reaktor nuklir dalam beberapa tahun ke depan.

Advertising
Advertising

Anggota DPR Brad Schneider dari Demokrat dan Mark Meadows dari Republik, yang merupakan anggota dari Komisi Luar Negeri DPR AS, mengajukan RUU itu pada pekan lalu.

Baca:

Trump Minta Arab Saudi Genjot Produksi Minyak dan Tekan Harga

Jika RUU ini disahkan, Trump diharuskan menyerahkan laporan kepada Kongres dalam 180 hari mengenai kepentingan keamanan nasional AS dan sekutu di kawasan Timur Tengah jika Arab Saudi memiliki kemampuan pengayaan bahan bakar nuklir lewat penjualan komersial.

“Ada pendekatan dari pemerintahan AS yang kurang pas mengenai keprihatinan signifikan yang bisa ditimbulkan dari hal ini terhadap sekutu di wilayah ini,” kata Schneider mengenai alasannya mengajukan RUU itu seperti dilansir media Haaretz, Rabu, 3 Oktober 2018.

Baca:

Trump: Jika Saudi Membayari, Kami Tetap di Suriah

Menurut Schneider, isu nuklir Arab Saudi ini membutuhkan perhatian yang jauh lebih besar dibandingkan saat ini.

Pemerintahan Trump dikabarkan sedang membicarakan soal kemungkinan penjualan reaktor nuklir ke Arab Saudi. Jika AS menolak, Saudi akan membeli reaktor ini dari Cina. Pembahasan soal ini diperkirakan bakal kelar dalam beberapa pekan lagi.

Laporan yang diminta dari pemerintahan Trump adalah mengenai kepastian reaktor nuklir itu untuk kepentingan sipil dan bukan senjata. Dan apa langkah yang dilakukan Saudi untuk memastikan teknologi itu tidak jatuh ke tangan kelompok ekstrimis.

Foto ruang uji coba yang digunakan untuk melakukan eksperimen eksplosif tinggi untuk bom nuklir milik Iran.[Haaretz]

Menurut Schneider, isu nuklir Saudi dan Iran harus dipisahkan meskipun Riyadh merupakan sekutu untuk melawan pengaruh Teheran. “Kita harus mengeluarkan Iran dari Suriah dan memblokir rencana mereka membangun jalur darat ke negara itu. Kita juga harus menyadari risiko terjadinya perlombaan senjata nuklir.”

Baca: Trump Meminta Qatar dan Saudi Segera Berdamai, Ini Alasannya

Schneider mengaku yakin RUU ini bakal mendapat dukungan bipartisan jika pemerintahan Trump menolaknya. “Ada dukungan bipartisan yang kuat terhadap keamanan Israel dan orang-orang menyadari ini bisa menjadi ancaman regional bagi kepentingan kita dan sekutu Israel,” kata dia.

Sedangkan anggota DPR Meadows mengatakan pemerintah Amerika harus berhati-hati mengenai implikasi transfer teknologi nuklir ke negara di Timur Tengah. Ini karena ada organisasi teroris yang berminat mendapat material bahan bakar nuklir dan kondisi tegang di kawasan ini.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

3 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

9 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

12 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya