TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersenyum riang menyambut kedatangan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman atau MBS bersama rombongan, untuk pertama kalinya ke Gedung Putih, Selasa, 20 Maret 2018.
Sebelum melakukan pembicaraan mendalam dalam bahasa Inggris, kedua pemimpin negara itu sempat bersalaman di depan awak media. Selanjutnya keduanya berbasa basi saling menyanjung.
Baca: Mohammed bin Salman dan Donald Trump Bicarakan Ancaman Iran
Donald Trump menerima kunjungan Mohamked bin Salman, Selasa, 20 Maret 2018 [Bandar Algaloud/Saud Kingdom Council]
Al Jazeera melaporkan dari Washington, Trump dan Mohammed bin Salman mendiskusikan kesepakatan tahun lalu mengenai rencana Arab Saudi investasi di Amerika Serikat senilai US$ 200 miliar atau setara dengan Rp 2.752 triliun, termasuk pembelian perlengkapan militer dalam jumlah besar.
"Penjualan perlengkapan militer berkontribusi membuka lapangan kerja bagi 40 ribu warga Amerika Serikat," kata Trump seperti dikutip Al Jazeera, Rabu, 21 Maret 2018.
Menurut Trump, Arab Saudi adalah salah satu negara pembeli berbagai jenis perlengkapan perang dari Amerika Serikat, antara lain kapal antiserangan udara dan kendaraan tempur lainnya.
"Arab Saudi adalah sebuah bangsa yang sangat kaya dan mereka akan memberikan sebagian kekayaannya kepada Amerika Serikat. Negeri ini juga memberikan harapan dalam bentuk lapangan kerja dan pembelian peralatan militer terbaik di dunia," kata Trump.Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan Presiden AS Donald Trump usai memberinya medali emas, di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst
Sementara itu, sebagaimana dilaporkan Arab News, dalam kata sambutannya kepada Trump, Mohammed bin Salman mengatakan bahwa dia merasa berterima kasih mendapatkan sambutan hangat dari pemimpin Amerika Serikat itu.
Baca: Amerika Serikat Dukung Arab Saudi Tahan Pangeran karena Korupsi
"Kami sudah culup lama bersekutu dengan Amerika Serikat di Timur Tengah, lebih dari 80 tahun," kata Mohammed bin Salman di Gedung Putih.
Pertemuan antara Trump dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman itu bersamaan dengan acara Senat mengambil suara agar Amerika Serikat mengakhiri keterlibatannya dalam Perang Yaman.