TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, untuk pertama kali melakukan kunjungan ke Amerika Serikat pada Minggu, 23 September 2018. Kedatangannya ini untuk menghadiri sidang umum PBB di New York, dimana dia akan mengadukan sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat ke Kuba selama berpuluh tahun.

Hubungan bilateral Amerika Serikat dan Kuba diselimuti ketegangan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperketat embargo ekonomi ke negara itu pada tahun lalu padahal pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama telah mencoba membangun hubungan bilateral kedua negara. Keputusan ini diantaranya karena Washington menuduh adanya serangkaian serangan terhadap sejumlah diplomat Amerika Serikat di ibu kota Havana, Kuba.

Baca: 6 Agenda Obama Berkunjung ke Kuba

Di kutip dari Reuters pada Senin, 24 September 2018, Pemerintah Kuba menegaskan tidak pernah ada serangan yang dimaksud Amerika Serikat itu. Sebaliknya Kuba menuding pemerintahan Trump sedang menggunakan cara apapun sebagai alasan untuk menaikkan sikap permusuhan di negara yang dipimpin oleh komunis.

Presiden Diaz-Canel, rencananya akan memberikan pidato pada acara pertemuan damai UNGA Nelson Mandela pada Senin, 24 September 2018 dan sidang umum PBB pada Rabu, 26 September 2018. Dalam sidang umum PBB, Senin, 24 September 2018, Kuba akan mempresentasikan sebuah resolusi untuk mengakhiri embargo perdagangan Amerika Serikat ke Kuba.

“Kami membawa suara Kuba untuk mengecam kebijakan blokade yang tidak normal, sebuah kebijakan yang gagal dan akan terus gagal sehingga menjadikannya ini blockade terpanjang dalam sejarah kemanusiaan kami,” kata Diaz-Canel, yang menggantikan mantan Presiden Raul Castro pada April 2018.

Baca: Bersejarah, Rolling Stones Menggoyang Kuba!

Resolusi tak mengikat Dewan Keamanan PBB mendesak Amerika Serikat untuk mencabut embargo ekonominya ke Kuba secepatnya. Namun hanya Kongres Amerika Serikat yang bisa mencabut embargo yang sudah diberlakukan lebih dari 50 tahun

Dalam sidang umum PBB, Diaz-Canel, akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Bill de Blasio - Walikota New York. Blasio adalah salah satu pendukung perbaikan hubungan Amerika Serikat dengan Kuba dan anggota komunitas Kuba-Amerika Serikat. Rencananya, Blasio akan berpidato pada Rabu malam, 24 September 2018 di Gereja Riverside, New York.