Amerika Serikat Cabut Visa Keluarga Duta Besar Palestina

Senin, 17 September 2018 16:28 WIB

Kantor PLO di Washington. AFP

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mencabut kembali visa untuk keluarga duta besar Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, Ahad 16 September 2018. Pencabutan visa ini kian memperburuk hubungan antara pemerintahan Trump dengan kepemimpinan Palestina," tulis kantor berita Reuters.

Duta Besar Husam Zomlot yang juga Kepala Delegasi Umum PLO di Amerika Serikat mengatakan, keluarganya termasuk dua anaknya yang masih kecil terpaksa harus meninggalkan Amerika Serikat setelah visanya tidak bisa diperpanjang bersamaan dengan penutupan kantor PLO.

Baca: Palestina Kutuk Amerika Serikat Menutup Kantor PLO

Warga Palestina berdiri memegang paspor mereka di balik perbatasan Rafah, saat mencoba memasuki wilayah Mesir di Jalur Gaza Selatan, 10 Juli 2014. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

"Visa mereka sebenarnya habis pada 2020," Middle East Monitor melaporkan, Senin 17 September 2018.

Advertising
Advertising

Senin pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan akan menutup kantor perwakilan PLO di Washington DC. Namun Kementerian tidak memberikan jawaban ketika ditanya wartawan alasan penutupan tersebut.

Hanan Ashrawi, anggota Komite Eksekutuif PLO, mengritik keputusan pemerintahan Trump atas penutupan kantor PLO di Washington DC. "Sebagaimana diumumkan pekan lalu, AS akan menutup kantor kami di Washington DC. Keputusan tersebut bentuk kedengkian pemerintahan Trump," kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan.Kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington, AS, 19 November 2017. [REUTERS / Yuri Gripas]

Sementara itu ketika ditemui wartawan untuk sebuah wawancara, Zomlot mengatakan, dua karyawan kedutaan bertemu dengan staf Kementerian Luar Negeri pekan lalu sesuai dengan permintaan pemerintah AS.

Baca: Tolak Berunding dengan Israel, Amerika Serikat Tutup Kantor PLO

"Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Luar Negeri menyampaikan informasi kepada kedua rekan kami mengenai penutupan kantor PLO. Mereka juga mengatakan visa istri dan kedua anak saya tidak berlaku setelah penutupan kantor perwakilan PLO. Jika kami ingin tetap tinggal di AS, kami diminta mengubah status keimigrasian," kata Zomlot. "Ini bertentangan dengan norma diplomatik. Anak-anak, istri dan keluarga tidak ada hubungannya dengan politik."

Bulan lalu, Amerika Serikat menghentikan seluruh bantuan keuangan untuk pengungsi Palestina melalui lembaga PBB, UNMRA.

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

21 menit lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

8 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

8 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

9 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

10 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

10 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

12 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya