TEMPO.CO, Jakarta - Faksi di Palestina mengutuk keputusan Amerika Serikat menutup kantor perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, di Washington DC. Menurut mereka, keputusan AS tersebut sebagai bukti bahwa AS melindungi Israel dan menutupi kejahatan sekutu dekatnya itu terhadap rakyat Palestina.
Anggota Biro Politik Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, DFLP, Tayseer Khalid, mengatakan, "Keputusan AS itu naif dan tidak dewasa."
Baca: Tolak Berunding dengan Israel, Amerika Serikat Tutup Kantor PLO
Para diplomat Baratmengingatkan Palestinacuma punya 6 suaradukungan.
Khalid yang juga anggota Komite Sentral PLO, menerangkan, "Tindakan AS itu untuk melindungi Israel dari pertanggungjawaban kejahatan terhadap rakyat Palestina sejak 1967, termasuk pencaplokan wilayah."
Sementara itu Hamas, partai politik yang berkuasa di Jalur Gaza, sebagaimana dikutip Middle East Monitor mengatakan, penutupan kantor perwakilan PLO adalah bukti kegagalan negosiasi dalam memecahkan masalah konflik Israel-Palestina.Warga Palestina menaiki tangga guna memanjat tembok pemisah Israel saat menuju Masjid Al-Aqsa untuk mengikuti salat Jumat terakhir pada Ramadan di Yerusalem, Betlehem, Tepi Barat, 8 Juni 2018. Tembok ini banyak dikecam dunia karena mengganggu kehidupan bangsa Palestina serta dituduh mencaplok daerah yang statusnya belum begitu jelas. (AP Photo/Majdi Mohammed)
Amerika Serikat memutuskan menutup kantor perwakilan PLO di Washington DC karena dianggap tidak bersedia datang ke AS dan berunding langsung dengan Israel.
Baca: Amerika Serikat Alihkan Bantuan Palestina ke Proyek Lain
Selain menutup kantor perwakilan PLO, sebelumnya, pemerintahan Donald Trump menghentikan seluruh bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina melalui lembaga PBB, UNWRA.