Inggris Incar Seorang Dokter dalam Kasus Skripal, Siapa Dia?

Senin, 17 September 2018 11:00 WIB

Dua orang yang dituduh meracuni Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat di CCTV di Salisbury Station.[Handout Polisi Metroplitan Inggris / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menuduh dua warga Rusia, Ruslan Boshirov dan Alexander Petrov sebagai pelaku peracunan Skripal, Inggris kembali mencari seorang dokter, yang dijuluki dr Novichok, dan seorang pelaku keempat yang diduga membantu Boshirov dan Petrov melakukan serangan terhadap mantan kolonel GRU Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury pada Maret tahun lalu.

"Diperkirakan mereka bisa bertemu dengan seorang yang bekerja di kedutaan dan yang pelaku keempat, petugas medis, mungkin memiliki pengawasan atas semuanya untuk memastikan mereka tidak berisiko merusak operasi dengan membuat diri mereka terkontaminasi," tulis laporan Sunday Mirror, seperti dilansir dari Sputniknews, 17 September 2018.

Baca: Kasus Skripal, Rusia Persilakan Inggris Interogasi Dua Warganya

Orang dalam mengklaim bahwa duo ini bisa bertemu dengan dua tersangka lainnya setelah memeriksa ke City Stay Hotel di East London.

Sumber lain yang dikutip oleh media Inggris mengatakan bahwa polisi tahu identitas asli Petrov dan Boshirov.

Advertising
Advertising

Dalam video yang disiarkan oleh saluran RT, Ruslan Boshirov (kiri), dan Alexander Petrov menghadiri penampilan publik pertama mereka dalam sebuah wawancara dengan saluran RT di Moskow, Rusia, Kamis, 13 September 2018. (Video saluran RT via AP)

"Mereka memiliki ratusan petugas yang mencuri CCTV dan perangkat lunak pengenalan wajah berarti mereka dapat mencocokkan mereka dengan paspor yang digunakan di tahun-tahun menjelang serangan," tulis Sunday Mirror.

Awal pekan ini, Petrov dan Boshirov hadir dalam wawancara dengan pemimpin redaksi Sputnik dan Russia Today, Margarita Simonyan, yang menegaskan bahwa ini adalah nama asli mereka dan bahwa mereka adalah orang yang sama dengan gambar yang diterbitkan oleh otoritas Inggris.

Keduanya mengaku mengunjungi Salisbury sebagai wisatawan atas saran teman-teman, tetapi mereka menghabiskan kurang dari satu jam di sana.

Baik Petrov dan Boshirov juga membantah klaim Inggris bahwa mereka adalah agen intelijen militer.

Baca: Sebelum Diracun, Yulia Minta Restu Sergei Skripal untuk Menikah

"Kami tidak (bekerja di GRU)… Kami adalah pengusaha menengah. Jika kami memberi tahu lebih banyak tentang bisnis kami, orang-orang yang bekerja dengan kami akan rugi, kami tidak menginginkan ini," kata mereka, tetapi menambahkan bahwa bisnis itu terkait dengan industri kebugaran.

Para tersangka berharap Inggris akan meminta maaf kepada mereka setelah menemukan pelaku sebenarnya, karena tuduhan itu telah membuat hidup mereka gelisah dan khawatir dengan keluarga mereka.

Dawn Sturgess (kiri) dan Charlew Rowley korban racun syaraf Novichok di Amesbury, tak jauh dari lokasi eks intelijen Rusia Sergei Skripal dan anaknya diserang racun Novichok, pada 30 Juni lalu. [RADIO FREE EUROPE]

Kepolisian Inggris mengaitkan serangan terhadap Skripal dengan peristiwa di Amesbury yang berdekatan dengan Salisbury, ketika Dawn Sturgess, 44 tahun, dan kekasihnay Charlie Rowley, 45, terkena racun saraf Novichok, seperti dilaporkan Dailystar.co.uk.

Namun Sturgess meninggal di rumah sakit pada Juli, seminggu setelah pasangan itu sakit.

Baca: Dua Pria Tersangka Racun Novichok Versi Inggris Muncul di Rusia

Seorang polisi bernama Nick Bailey yang mengunjungi rumah Skripal tak lama setelah serangan itu, juga sakit kritis karena terpapar Novichok. Inggris menuduh Petrov dan Boshirov sebagai agen intelijen militer Rusia yang dikenal sebagai GRU, dan mencoba membunuh Skripal dengan Novichok, namun Rusia berulang kali membantah terlibat.

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

13 jam lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

18 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

20 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

1 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya