TEMPO.CO, Moskow – Dua pria warga negara Rusia, yang dituding terlibat penyerangan menggunakan racun syaraf novichok kepada bekas agen ganda Sergey Skripal, bercerita kepada sebuah stasiun televisi di Rusia bahwa kunjungannya ke Salisbury untuk mengunjungi sebuah katedral bersejarah.
Baca:
Kedua lelaki yang bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov mengaku tidak terlibat peristiwa penyerangan menggunakan racun syarat novichok saat diwawancarai stasiun televisi Russia Today, yang berbasis di Kremlin.
“Kami mengunjungi Salibury karena teman-teman kami telah sejak lama menyarangkan agar kami mengunjungi kota yang menyenangkan ni dan katedral yang bersejarah,” kata keduanya seperti dilansir CNN, Kamis, 13 September 2018.
Petrov dan Boshirov mengaku sama sekali tidak terlibat dengan serangan racun terhadap Skripal dan putrinya Yulia, yang sempat sekarat karena terkena racun ini namun kemudian berhasil pulih setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Salisbury pada Maret 2018.
Baca:
Seperti diberitakan Reuters sebelumnya, jaksa penuntut Inggris menyebut ada bukti memadai untuk mendakwa dua warga Rusia terkait serangan racun pada 4 Maret 2018. Menurut jaksa, Skripal dan putrinya terkena racun novichok, yang memiliki kadar militer.
Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]
Petrov dan Boshirov mengatakan mereka sengaja menghubungi media Russia Today untuk menyampaikan cerita mereka. Keduanya juga mengaku mengunjungi Inggris sekadar untuk menjadi turis dan sekaligus melihat monumen bersejarah Stonehenge.
Baca:
“Kami datang ke sana pada 2 Maret 2018 lalu pergi ke stasiun kereta untuk mengecek jadwal keberangkatan,” kata Petrov. “Kami lalu tiba di Salisbury pada 3 Maret dan mencoba berjalan di kota tapi hanya berlangsung setengah jam karena kota dipenuhi salju.”
Boshirov mengatakan keduanya tinggal di Salisbury sekitar satu jam terutama karena menunggu kereta api tujuan berikutnya.
Soal botol parfum yang diduga sebagai tempat penyimpanan racun syaraf, Boshirov mengatakan,”Tidakkah itu konyol jika lelaki normal membawa parfum perempuan?” Menurut dia pihak bea cukai pasti mengecek isi bawaan tasnya dan bakal bertanya jika dia membawa botol parfum perempuan di tasnya.
Baca:
Menurut media Russa Today, kedua lelaki ini merasa khawatir akan keselamatannya pasca penyebutan nama keduanya oleh otoritas Inggris. “Kami jadi takut untuk keluar, kami khawatir akan keselamatan diri kami dan keluarga kami,” kata dia.
Wawancara ini dipublikasikan sehari setelah Presiden Rusia, Vladimir Putih, mengatakan otoritas keamanan Rusia telah mengidentifikasi pasangan yang dicari otoritas Inggris sebagai tersangka penyerangan racun novichok. “Kami mengecek orang seperti apa mereka dan kami tahu siapa mereka dan telah menemukan mereka,” kata Putin, yang meminta kedua orang ini untuk bercerita kepada media mengenai apa yang mereka lakukan di Salisbury.