Aung San Suu Kyi Tidak Akan Hadiri Sidang Umum PBB

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 September 2018 20:45 WIB

Daw Aung San Suu Kyi. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, tidak akan menghadiri sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada pekan depan. Keputusan itu diambil di tengah-tengah seruan agar anggota militer Myanmar yang bertanggung jawab atas tindak kejahatan terhadap etnis minoritas Rohingya, dibawa ke pengadilan.

Dikutip Reuters pada Rabu, 12 September 2018, media ternama di Myanmar, 7Day Daily, melaporkan berdasarkan sumber di Kementerian Luar Negeri Myanmar bahwa Suu Kyi tidak akan menghadiri sesi sidang umum PBB. Sebaliknya, dia akan mengutus dua menteri senior, yakni Kyaw Tint Swe dan Kyaw Tin, untuk menghadiri pertemuan itu. Kedua menteri itu juga akan menjelaskan perkembangan proses repatriasi dan kerja sama Myanmar dengan organisasi internasional.

Saat Reuters mengkonfirmasi hal ini kepada Kepala Kabinet Myanmar, Myint Thu dan Juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, keduanya menolak memberikan komentar.

Baca : Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya

Aung San Suu Kyi. ndtv.com

Advertising
Advertising

Baca: Museum Holocaust AS Batalkan Award untuk Aung San Suu Kyi

Suu Kyi saat ini telah membatasi aktivitas kunjungannya ke luar negeri menyusul seruan agar anggota militer Myanmar yang bertanggung jawab atas tindak kejahatan terhadap etnis Rohingnya di proses secara hukum. Pada Agustus 2017, sekitar 700 ribu penduduk etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari kebrutalan pasukan militer Myanmar. Tindak kekerasan itu untuk merespon serangan militan Rohingya yang menyerang sejumlah fasilitas militer Myanmar.

Ini bukan kali pertama Suu Kyi absen dari sidang umum PBB. Pada 2017, dia juga melewatkan pertemuan akbar anggota PBB ini yang dilakukan tak lama setelah meletupnya aksi kekerasan terhadap ratusan ribu suku Rohingya. Pemerintah Myanmar menyangkal tuduhan telah melakukan pelanggaran terhadap suku minoritas Rohingya dan berjanji akan menerima mereka yang kembali ke Myanmar.

Kendati demikian, komunitas internasional tak berhenti menekan pemerintahan Suu Kyi. Krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar diprediksi akan menjadi tema besar diskusi dalam sidang umum PBB 2018.

Berita terkait

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

1 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

3 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

5 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya