Rusia: Teroris Siapkan Serangan Bom Kimia di 4 Wilayah Suriah

Editor

Budi Riza

Minggu, 9 September 2018 10:10 WIB

Anggota Front Nusra Al Qaeda membawa senjata mereka saat bergerak menuju posisi mereka selama serangan untuk menguasai kota barat laut Ariha dari pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, di provinsi Idlib 28 Mei 2015. REUTERS/Ammar Abdullah

TEMPO.CO, Moskow – Militer Rusia mengatakan kelompok teroris Tahrir al-Sham telah menyelesaikan persiapan serangan provokasi menggunakan bom kimia di Provinsi Idlib, Suriah.

Baca:

Perang Suriah, 6 Faksi Militer Kuasai Suriah

Advertising
Advertising

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal, Igor Konashenkov, mengatakan kelompok itu dibantu dua kelompok lainnya yaitu Turkistan Islamic Movement, dan perwakilan White Helmet.

Ketiga kelompok ini bertemu di Idlib pada 7 September 2018 untuk berkoordinasi soal rencana serangan jebakan bom kimia untuk menyasar militer Suriah. Rencananya, mereka akan menyalahkan serangan bom kimia itu kepada militer Suriah.

Ada empat daerah yang menjadi sasaran serangan bom kimia ini yaitu Jisr Al-Shugur, Serakab, Taftanaz, dan Sarmin.

Baca:

KTT Putin, Rouhani dan Erdogan Bahas Solusi Suriah, Apa Hasilnya?

“Ada skenario membuat rekaman film soal insiden serangan menggunakan zat berbahaya yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah terhadap warga sipil,” kata Konashenkov seperti dilansir Sputnik News Sabtu, 8 September 2018 waktu setempat.

Menurut Konashenkov, ketiga kelompok ini akan memastikan pelaksanaan rencana provokasi itu pada 8 September 2018 malam. Mereka akan mendapat sinyal untuk pelaksanaan rencana serangan itu dengan kedatangan tim khusus dari sejumlah ‘teman-teman asing’.

Foto:

Warga Idlib, Suriah, Bangun Tempat Persembunyian di Bawah Tanah

Sejak dua pekan terakhir, militer Rusia menuding ada plot serangan bom kimia yang dilakukan kelompok Tahrir untuk menyalahkan militer Suriah. Serangan bom kimia ini untuk memicu serangan rudal presisi Amerika Serikat dan sekutu, seperti yang telah terjadi dua kali sebelumnya pada 2017 dan 2018.

Pemerintah AS, Inggris, dan Prancis telah menyatakan akan bereaksi cepat dan kuat jika ada indikasi militer Suriah melakukan serangan bom kimia.

Baca:

PBB Butuh Rp 4 Triliun untuk Pengungsi Suriah

Idlib merupakan satu-satunya provinsi di Suriah, yang masih dikuasai kelompok perlawanan dan teroris terhadap pemerintah Suriah. Perang sipil di Suriah telah berlangsung sejak 2011 antara pemerintah yang berbasis Syiah dengan kelompok oposisi yang berbasis Sunni.

Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Marinir Joseph Dunford, mengatakan Pentagon telah menyiapkan opsi militer menghadapi kemungkinan adanya penggunaan bom sipil di Idlib, Suriah. Dia telah mengkomunikasikan ini dengan Presiden AS Donald Trump.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya