Amerika Serikat Alihkan Bantuan Palestina ke Proyek Lain

Sabtu, 25 Agustus 2018 16:17 WIB

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, memveto setelah Duta Besar Bolivia untuk PBB mendukung resolusi perlindungan warga Palestina dalam rapat Dewan Keamanan PBB di Manhattan, New York, Amerika Serikat, 1 Juni 2018.[REUTERS/Shannon Stapleton]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, negara yang menjadi sekutu besar Israel, mengalihkan bantuan ekonomi untuk Palestina sebesar US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,92 triliun (kurs Rp 14.587 per dolar Amerika Serikat) untuk proyek di tempat lain. Keterangan tersebut disampaikan pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya.

"Amerika Serikat memotong bantuan secara drastis ke lembaga PBB urusan pengungsi Palestina, UNRWA, dan mengalihkannya ke proyek di tempat lain," tulis Al Jazeera, Ahad 25 Agustus 2018.

Baca: Turki Kritik Amerika Serikat Potong Bantuan ke Palestina

Sejumlah perempuan Palestina menumpang gerobak untuk ikut serta dalam aksi protes melawan tentara Israel di perbatasan antara Israel dan Gaza, di Jalur Gaza Selatan, Jumat, 24 Agustus 2018. Komisi tertinggi dari unjuk rasa menyerukan penduduk daerah kantong itu bergabung dengan unjuk rasa dan protes mingguan, yang digelar setiap Jumat. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Seorang pejabat senior Amerika Serikat pada Jumat 23 Agustus 2918, mengatakan, Presiden Donald Trump memerintahkan Kementerian Luar Negeri meninjau kembali program bantuan langsung ke daerah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza. "Program bantuan itu hendaknya diprioritaskan ke proyek di tempat lain."

Advertising
Advertising

Pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya itu menambahkan, keputusan tersebut diambil setelah memperhitungkankan tantangan masyarakat internasional yang menyediakan bantuan ke Gaza, kawasan yang dikuasai oleh Hamas. "Daerah ini sedang menghadapi masalah ekonomi luar biasa," ucapnya.Sejumlah petugas medis berusaha membantu seorang demonstran Palestina, Haitham Abu Sabla (23) yang terluka saat tabung gas air mata yang dilepaskan oleh pasukan Israel bersarang di wajahnya selama mengikuti aksi protes menandai Hari Al-Quds, di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan 8 Juni 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Sikap Amerika Serikat tersebut ditentang oleh Organisasi Pembebasan Palestina, PLO. Menurut PLO, Amerika Serikat telah menggunakan intimidasi sebagai alat politik murahan. Rakyat Palestina dan kepepimpinannya tidak mudah diintimidasi dan tidak akan menyerah terhadap paksaan.

"Hak rakyat Palestina tidak untuk dijual," kata anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi, melalui sebuah pernyataan.

Baca: Amerika Serikat Memotong Bantuan untuk Palestina

Keputusan memotong bantuan untuk rakyat Palestina itu datang di tengah munculnya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Di kawasan ini, lebih dari 160 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel ketika mereka berunjuk rasa menuntut pengembalian tanah setelah diusir Israel pada 1948.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

11 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

14 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

18 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya