Menjelang Idul Adha, Afganistan Gencatan Senjata dengan Taliban
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 20 Agustus 2018 09:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afganistan, Mohammad Ashraf Ghani, mendeklarasikan gencatan senjata dengan Taliban menjelang hari raya Idul Adha. "Gencatan senjata ini berlaku efektif Senin, 20 Agustus 2018," ucapnya seperti dikutip Al Jazeera.
Dalam sebuah pidato di depan televisi, Ghani mengatakan, gencatan senjata ini akan berlangsung hingga maulid Nabi sembari menunggu tanggapan dari Taliban. Maulid Nabi mengacu pada hari kelahiran Nabi Muhammad pada 12 Rabiulawal bertepatan jatuh pada 21 November 2018.
Baca: Taliban Afganistan Tolak Gencatan Senjata Setelah Idul Fitri
Ghani menyampaikan pidatonya untuk menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Afganistan ke-99 di Istana Darul Aman di Ibu Kota Kabul. Dia menegaskan, keputusannya melakukan gencatan senjata ini diambil setelah berkonsultasi intensif dengan berbagai kelompok masyarakat Afganistan dan para ulama di seluruh dunia.
Sebelumnya, menjelang Idul Fitri pada Juni 2018, pemerintah Afganistan mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban demi memberikan kesempatan kepada seluruh umat Islam di Afganistan merayakan hari kemenangan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama sebulan.<!--more-->
Sementara itu, Taliban tidak segera merespon pertanyaan mengenai gencatan senjata yang dideklarasikan sepihak oleh pemerintah Afganistan. Tetapi kelompok bersenjata ini mengeluarkan penyataan yang dirilis kepada media, isinya menyatakan bahwa mereka merencanakan membebaskan ratusan tahanan pada Idul Adha.
Pengumuman gencatan senjata Ghani terbatas hanya kepada Taliban, tidak termasuk dengan kelompok bersenjata lain, di antaranya ISIS.
Bila mengacu pada gencatan senjata yang dideklarasikan menjelang idul Fitri, Taliban tidak menerima sepenuhnya menghentikan pertikaian sebagaimana ditawarkan pemerintah Afganistan. Menurut Taliban, gencatan senjata hanya berlaku bagi pasukan lokal tidak untuk militer asing. "Mujahidin diperintahkan menghentikan serangan terhadap musuh lokal, tetapi tetap membela diri jika diserang," demikian pernyataan Taliban.
Baca: Serangan Taliban ke Afganistan, 40 Pasukan Keamanan Tewas
Dari Pakistan diperoleh informasi, negeri tetangga Afganistan itu mendukung sepenuhnya gencatan senjata antara pasukan pemerintah dengan Taliban. "Pakistan mendukung sepenuhnya upaya mencapai stabilitas dan perdamaian abadi di Afganistan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan melalui sebuah pernyataan.
Gencatan senjata yang sempat terwujud pada Idul Fitri, Juni 2018 lalu, bubar setelah Taliban melakukan serangkaian serangan mematikan di Afganistan. Sedikitnya 150 tentara dan 95 penduduk sipil tewas akibat serangan ke Ghazni, dua jam perjalanan dari Ibu Kota Kabul.