Laporan Rahasia, Israel Bunuh 4 Anak Palestina Tanpa Otorisasi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 14 Agustus 2018 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menggunakan drone bersenjata untuk membunuh empat anak Palestina di Gaza tanpa mengantongi izin dan otoritasasi. Demikian laporan rahasia yang diungkapkan Polisi Militer Israel.
Laporan rahasia yang diperoleh The Intercept itu menunjukkan, empat anak Palestina tewas saat mereka bermain di pantai di Gaza pada 16 Juli 2018. Keempat anak itu Ismail, Ahed, Zakaria dan Mohammed adalah bersepupu dari keluarga Bakr berusia sekitar 10 hingga 11 tahunan.
Baca: Gaza Berduka, Perempuan Hamil Tewas dalam Serangan Udara Israel
"Empat anak lainnya dari keluarga yang sama juga turut bermain mengalami luka-luka akibat sambaran pecahan mortir yang dilesakkan drone," tulis Middle East Monitor mengutip The Intercept.
Operator drone Israel mengatakan kepada penyelidik, setelah membunuh anak pertama, mereka melakukan klarifikasi kepada atasannya mengenai seberapa jauh pantai pantai yang digunakan untuk bermain sehingga bisa mengejar anak-anak yang melarikan diri.
Laporan rahasia itu juga mengungkapkan, "Lebih dari satu menit kemudian, operator drone memutuskan meluncurkan rudal kedua menyebabkan tiga anak tewas."
Tentara Israel diduga mengira anak-anak itu anggota Hamas yang sedang bermain di dekat dermaga yang digunakan untuk menyimpan senjata. Namun demikian, Al Jazeera melaporkan, "Para ahli, jurnalis dan saksi mata mempertanyakan klaim senjata yang disimpan di kontainer. Sebab tidak ada anggota Hamas terlihat di sekitarnya."
Baca: Serangan Israel ke Palestina, Utusan PBB Batal Kunjungi Gaza
Meskipun Israel menyangkal menggunakan drone, pengakuan operator drone, komandan dan perwira intelijen yang turut ambil bagian dalam serangan tersebut membenarkan bahwa mereka menggunakan drone bersenjata untuk membunuh empat anak Palestina.
Serangan drone juga tertangkap kamera jurnalis internasional yang berada tak jauh dari lokasi untuk liputan operasi militer Israel di Gaza yang sekarang masih berlangsung.