Dokumen Ungkap Drone Israel Tembak Mati 4 Bocah Gaza pada 2014

Senin, 13 Agustus 2018 17:00 WIB

Heron drone kebanggan milik negeri zionis Israel. Drone ini diciptakan oleh IAI (Israel Aerospace Industries), mampu terbang sejauh 350Km dan dilengkapi dengan beragam kamera dan sensor canggih. Israel dikenal sebagai negara yang paling maju, dalam mengembangkan teknologi UAV atau Drone. Bahkan negeri ini kerap menyerang tokoh penting Hamas, menggunakan drone. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah dokumen menunjukkan empat anak Palestina berusia 10 dan 11 tewas oleh serangan drone Israel di pantai Gaza selama perang Gaza pada 2014.

Dokumen yang dirilis situs Amerika Serikat, The Intercept, seperti dilansir dari Aljazeera, 13 Agustus 2018, menyebut anak-anak itu dibunuh oleh pesawat tempur Israel yang menembakkan dua rudal. Tembakan rudal kedua membunuh empat anak dan melukai beberapa lainnya.

Baca: Gaza Berduka, Perempuan Hamil Tewas dalam Serangan Udara Israel

Pada 16 Juli 2014, empat anak-anak Palestina sedang bermain di dekat sebuah kontainer pengiriman di sebuah dermaga yang telah dihancurkan oleh serangan udara Israel sehari sebelumnya karena militer Israel mencurigainya digunakan sebagai penyimpanan senjata oleh anggota Hamas.

Namun, para ahli, jurnalis dan saksi semuanya meragukan klaim senjata yang disimpan di dalam kontainer, karena tidak ada anggota Hamas yang terlihat di sekitarnya dan tidak ada ledakan kedua setelah serangan udara sebelumnya.

Advertising
Advertising

Pada peristiwa penyerangan, salah satu dari anak-anak memasuki sisa-sisa kontainer dan terlihat oleh dua drone Israel, yang salah satunya bersenjata.

Seorang komandan angkatan udara Israel kemudian memerintahkan menembak satu rudal, dan langsung membunuh anak di dalam kontainer.

Menurut kesaksian yang diungkap oleh The Intercept, personel militer Israel menduga anak-anak itu membawa senjata.

Baca: Berupaya Tembus Blokade Gaza, Israel Hadang Kapal Nelayan

Setelah serangan rudal pertama, beberapa anak lain yang juga bermain di dekat kontainer mulai berlari menyelamatkan diri.

Sebuah foto yang diambil oleh koresponden AlJazeera, Stefanie Dekker, setelah serangan rudal pertama menunjukkan empat anak melarikan diri.

operator pesawat drone Israel, masih mengawasi dermaga, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada atasan mereka tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dan apakah mereka memiliki izin untuk melanjutkan serangan mematikan itu.

Setelah mereka tidak menerima jawaban, operator drone menembakkan rudal kedua yang menewaskan tiga anak lainnya dan melukai beberapa lainnya. Total empat anak meninggal dan empat luka-luka dalam serangan drone.

Dilansir dari Haaretz, empat anak yang meninggal adalah Ismayil Bahar 9 tahun, Aed Bahar berusia 10 tahun, Zacharia Bahar berusia 10 tahun, dan Muhammed Bahar berusia 11 tahun.

Baca: Jurnalis Israel: Pilot Uni Emirat Arab Bombardir Gaza Palestina

Awalnya, misi itu dianggap sukses, menurut seorang perwira angkatan laut Israel yang memberi kesaksian dalam penyelidikan polisi militer. IDF rupanya percaya mereka telah membunuh empat militan Hamas. Namun, sejak serangan itu terjadi di siang hari dan dekat sekelompok jurnalis yang menyaksikan serangan dari teras hotel mereka yang menghadap ke pantai, dengan cepat menjadi jelas bahwa keempat korban adalah anak-anak.

Menurut laporan, investigasi yang dilakukan militer Israel tidak bisa membuktikan perbedaan pernyataan oleh perwira militer tentang apa yang sebenarnya terjadi. Pernyataan dari personel militer Israel yang terlibat dalam insiden itu diambil beberapa bulan kemudian.

Mereka semua mengklaim bahwa mereka tidak tahu target yang mereka tembak rudal-rudal itu adalah anak-anak dari rekaman yang dikirim ke pangkalan udara dari tempat operasi itu dijalankan.

Baca: Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Perang Gaza berlangsung selama tujuh minggu, pada bulan Juli dan Agustus 2014. Lebih dari 2.250 warga Palestina, termasuk hampir 1.500 warga sipil, tewas dan 11.000 lainnya terluka. Setidaknya 18.000 rumah warga Palestina hancur total dan 73 fasilitas medis rusak parah.

Sebagian besar kerusakan terjadi akibat 6.000 lebih serangan udara Israel dalam waktu kurang dari dua bulan di daerah padat penduduk. Sementara 66 tentara Israel dan enam warga sipil Israel tewas.

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

4 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

49 menit lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

4 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

5 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

5 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

6 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya