Bekas Pembantu Gedung Putih Luncurkan Buku, Mengkritik Trump

Editor

Budi Riza

Minggu, 12 Agustus 2018 16:07 WIB

Donald Trump dan Omarosa Manigault Newman. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu bekas pembantu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Gedung Putih yaitu Omarosa Manigault Newman menulis buku, yang berisi sejumlah kritik.

Baca:

Trump Mencuit Singkat, Netizen Heboh

Paket Misterius Disertai Catatan untuk Trump Jatuh dari Langit

Advertising
Advertising

Buku yang ditulis bekas peserta acara reality show "The Apprentice" yang dimoderatori Trump itu, berjudul “Unhinged, An Insider Account of the Trump White House” dan bakal beredar pada pekan depan.

Ditanya mengenai bekas pembantunya itu, seperti dilansir CNN pada Sabtu, 11 Agustus 2018, Trump menyahut,”Kelas bawah. Dia kelas bawah.”

Manigault Newman menggambarkan Trump sebagai seorang yang karismatik tapi secara emosional suka menyiksa, rasis dan cabul.

Menurut Manigault Newman, Trump memberhentikannya pada Desember 2017 karena dia dianggap tahu terlalu banyak soal rekaman audio ucapan Presiden yang bernada rasis. Menurut Manigault Newman, ucapan itu membuat kekhawatiran diantara tim kampanye dan kemudian staf di Gedung Putih.

Manigault Newman tidak memberikan bukti soal adanya rekaman audio itu. Perempuan berkulit hitam ini juga mengaku menolak tawaran dari salah satu menantu perempuan Trump agar dia mau menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan imbalan mendapat pekerjaan di tim pemilihan Presiden periode kedua.

Manigault Newman juga mengaku mendapat tawaran uang US$15 ribu per bulan atau sekitar Rp215 juta di tim itu.

Omarosa Manigault Newman. REUTERS

Manigault Newman merupakan salah satu pembantu dekat Trump, yang telah bekerja bersamanya lebih dari sepuluh tahun sebelumnya. Dia mengaku mempertimbangkan kembali loyalitasnya kepada Trump setelah menyaksikan reaksi Trump atas unjuk rasa kelompok supremasi kulit putih di Kota Charlottesville, Virginia, pada 2017.

Unjuk rasa itu berakhir dengan bentrokan massal. Saat itu, Trump menyalahkan kedua belah pihak yang berunjuk rasa meskipun tindakan agresif dimulai oleh kelompok supremasi kulit putih.

Baca:

Bakal Bertemu di Helsinki, Ini 11 Pujian Trump kepada Putin

Donald Trump Berniat Kembali Ikut Pemilihan Presiden AS 2020

“Donald Trump mau menyerang tokoh-tokoh hak-hak sipil dan atlet profesional, menyerang janda kulit hitam yang sedang bersedih, yang mendukung tokoh yang dituding sebagai pelaku pelecehan anak. Trump dan keputusan-keputusannya serta perilakunya membahayakan negara. Saya tidak bisa lagi menjadi bagian dari kegilaan ini,” kata Manigault Newman.

Menurut CNN, beberapa bagian dari isi buku ini mengandung kekeliruan. Misalnya, Trump tidak mengatakan para pembohong dan berita bohong saat berpidato di kantor pusat CIA terkait jumlah penonton saat pelantikannya sebagai Presiden.

Cerita soal tempat tidur untuk berjemur di bawah sinar matahari, yang ditaruh di rumah Gedung Putih, juga dibantah oleh pejabat lainnya.

Mengenai buku ini, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan isi buku itu penuh dengan kebohongan dan tuduhan palsu.

“Sangat disayangkan, bekas pegawai Gedung Putih mencoba mengambil keuntungan dari serangan-serangan palsu ini dan lebih buruk lagi media memberinya ruang setelah tidak pernah menanggapinya secara serius ketika dia masih bekerja di Gedung Putih.”

Menurut Fox News, Trump menanggapi Manigault Newman dan bukunya ini saat menghadiri acara dengan sejumlah perusahaan motor di klub golf Bedminster miliknya di New Jersey. Acara ini dipenuhi dengan para pendukung kendaraan motor dan penandatangan topi serta swafoto bersama Trump.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

5 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya