Amerika Beri Sanksi Baru, Rusia Janji Bakal Balas

Editor

Budi Riza

Jumat, 10 Agustus 2018 10:10 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump memberikan konferensi pers bersama di Istana Presiden di Helsinki, Finlandia, pada Senin, 16 Juli 2018. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

TEMPO.CO, Moskow – Pemerintah Rusia mengecam sanksi baru dari pemerintah Amerika Serikat sebagai tindakan ilegal. Moskow mengatakan bakal melakukan langkah balasan seiring melemahnya mata uang rubel ke titik terendah dua tahun terakhir.

Baca:

“Keputusan Amerika ini sangat tidak bersahabat dan tidak dapat diasosiasikan sebagai konstruktif terkait pertemuan Presiden kedua negara kemarin,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin seperti dilansir Reuters pada Kamis, 9 Agustus 2018.

Peskov mengkritik keputusan AS untuk mengaitkan sanksi itu dengan kasus racun syaraf yang terjadi di Inggris. Kremlin selama ini melihat kasus itu sebagai plot dari negara Barat untuk memojokkan Rusia dan merusak reputasinya sehingga bisa menjadi alasan pemberian sanksi baru.

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan Guardian, Sergei Skripal, yang merupakan bekas kolonel di dinas intelijen militer Rusia yaitu GRU, serta putrinya yang berusia 33 tahun ditemukan pingsan di sebuah bangku di mal di Kota Salisbury, Inggris Selatan. Keduanya diduga terkena racun syaraf novichok, yang ditempelkan pada gagang pintu rumahnya. Keduanya telah pulih setelah menjalani perawatan selama sekitar satu bulan.

Peristiwa ini memicu pengusiran sekitar 100 diplomat Rusia dari berbagai negara Barat termasuk AS dan Inggris. Rusia membalas tindakan ini dengan mengusir diplomat dari sejumlah negara Barat dengan jumla yang sama.

Soal sanksi ini, Direktur Carnegie Moscow Center, Dmitri Trenin, mengatakan sanksi yang diumumkan kementerian Luar Negeri AS itu sebagai perang hibrida atau hybrid war.

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkan bola yang dipasangi chip pemancar kepada Presiden AS Donald Trump sehingga muncul kecurigaan chip itu untuk meretas.

“Sanksi – sanksi ini menjadi senjata pilihan AS,” kata Trenin lewat cuitan di Twitter. “Sanksi itu bukan menjadi instrumen melainkan menjadi kebijakan itu sendiri. Rusia akan harus menghadapi ini selama beberapa tahun ke depan, bersiap untuk yang terburuk dan melawannya sebisa mungkin.”

Sanksi terbaru dari AS ini berupa pelarangan penjualan produk teknologi sensitif kecuali terkait dengan eksplorasi luar angkasa dan penerbangan komersial. Ini akan berlaku pada akhir Agustus 2018. Sanksi ini akan diikuti sanksi berikutnya yang berlaku dalam tiga bulan. Ini terjadi jika Rusia tidak menunjukkan lokasi terkait pembuatan racun syaraf kepada PBB ataupun lembaga internasional lainnya, yang akan melakukan inspeksi.

Media CBC melansir sanksi baru ini membuat mata uang Rusia yaitu rubel melemah sekitar 1 persen terhadap dolar sebelum menguat kembali. Ini juga membuat terjadinya penjualan obligasi pemerintah Rusia dan membuat indeks saham di Rusia sempat melemah.

Baca:

Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya

“Ada kepanikan lokal di pasar uang,” begitu dilansir BCS Brokerage dalam catatannya. “Ada kalanya, jumlah orang yang ingin menjual rubel menjadi begitu tinggi sehingga likuiditas tidak mencukupi.”

Meski rubel sempat melemah, bank sentral Rusia tidak akan mengintervensi. Kementerian Keuangan Rusia mengatakan tidak ada ancaman terhadap stabilitas pasar uang. Pasar mengartikan ini sebagai indikasi bank sentral tidak akan menggunakan cadangan devisa yang saat ini mencapai US458 miliar atau sekitar Rp6,6 triliun.

Berita terkait

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

4 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

6 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

6 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

16 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya