Kapal Equanimity Balik ke Malaysia, Jaksa Agung Tommy Bilang Ini

Editor

Budi Riza

Selasa, 7 Agustus 2018 17:41 WIB

Kapal pesiar Equanimity dengan Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, di pojok kanan atas. Bernama via New Straits Times.

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, mengatakan pemerintah telah menyita kepemilikan kapal pesiar Equanimity terkait skandal 1MDB secara proporsional sesuai hukum yang berlaku.

Baca:

Najib Razak Tarik Gugatan Terhadap 3 Pejabat Soal 1MDB, Ada Apa?

Kasus Korupsi 1MDB, Indonesia Kembalikan Yacht Mewah ke Malaysia

Advertising
Advertising

Kejaksaan Agung telah menggunakan jurisidiksi yang diakui oleh Pengadilan Tinggi Malaya di Kuala Lumpur untuk menyita kapal pesiar itu. Dan pengadilan Malaysia telah mengeluarkan surat perintah penyitaan kapal pada 6 Agustus 2018.

"Penyitaan dilakukan atas inisiatif departemen Kehakiman Amerika Serikat, yang menegaskan kepemilikan kapal pesiar atas nama Malaysia dan 1 Malaysia Development Bhd (1MDB) karena uang milik negara digunakan untuk membeli kapal itu,” kata Thomas kepada media pada Selasa, 7 Agustus 2018, seperti dilansir New Straits Times.

Thomas mengatakan penyitaan kapal pesiar, yang ditaksir senilai US$250 juta atau sekitar Rp3,6 triliun, itu dilakukan setelah dilakukannya pembicaraan tingkat tinggi antara Malaysia, Indonesia dan Amerika Serikat menggunakan skema mutual legal assistance atau bantuan legal saling menguntungkan.

Low Taek Jho alias Jho Low, 37 tahun, dicari polisi Malaysia dalam investigasi kasus penggelapan dana 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB. THE STAR/ASIA NEWS NETWORK

Malaysia melibatkan sejumlah instansi untuk mengamankan penyitaan kapal pesiar ini seperti Angkatan Laut Kerajaan Malaysia, KPK atau Malaysian Anti-Corruption Commission, dan Kejaksaan Agung.

Baca:

Rekening Dibekukan terkait 1MDB, Najib Razak Sebut Pemerintah ...

Menjadi Buronan Kasus 1MDB, Jho Low Diduga Telah Operasi Plastik

“Kapal pesiar itu disita otoritas Indonesia di Bali pada 28 Februari atas permintaan departemen Kehakiman AS,” kata Thomas.

Kapal pesiar itu telah sampai di Port Klang Malaysia pada siang tadi dengan dikawal polisi Malaysia. Kapal ini diduga terkait dengan pengusaha Low Taek Jho, yang sedang buron dalam kasus dugaan korupsi dan penggelapan dana triliunan rupiah di perusahaan investasi pelat merah Malaysia yaitu 1Malaysia Development Berhad.

Dalam berita Reuters sebelumnya, pengacara Low mempertanyakan penyerahan kapal itu ke Malaysia oleh pemerintah Indonesia, yang menurutnya ilegal. Saat ini, Low belum muncul ke publik sejak namanya masuk dalam daftar pencarian orang. Media SCMP melansir petugas penegak hukum Malaysia telah mendatangi Hong Kong, Cina dan Makau untuk menangkap Jho Low alias Low Taek Jho.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

18 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

23 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

4 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya