Soal Sandera, Duterte Batal Kirim Kapal Perang ke Libya, Kenapa?

Editor

Budi Riza

Selasa, 7 Agustus 2018 16:41 WIB

Anggota tentara nasional Libya memegang senjata mesin saat bertempur dengan militas ISIS di Benghazi, Libya, 9 November 2017. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori

TEMPO.CO, Manila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, batal mengirimkan kapal perang ke Libya terkait penculikan tiga orang warga negara itu di sana.

Baca:

Duterte Minta Pemangku Kepentingan Dukung UU Bangsamoro

3 Warga Filipina Diculik, Duterte Siap Kerahkan Kapal Perang

Advertising
Advertising

Sebaliknya, Duterte akan mengirimkan beberapa orang menteri untuk menangani urusan ini.

Ini karena para penyandera merupakan milisi yang sedang bertempur melawan pemerintahan Libya.

“Itu sebabnya dianggap lebih berhati-hati untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Libya untuk melihat apa yang menjadi tuntutan para penyandera,” kata Harry Roque, juru bicara kepresidenan Filipina, kepada media pada 7 Agustus 2018 seperti dilansir media ABS CBN.

Tiga orang warga Filipina ini bekerja untuk sebuah perusahaan air. Mereka ditahan kelompok milisi bersama seorang warga negara Korea Selatan. Pemerintah Korea mengatakan akan mengirim kapal perang ke kawasan Libya untuk menangani penyanderaan ini.

Presiden Rodrigo Duterte sedang berbincang dengan anggota kabinetnya. Rabu, 4 April 2018. Rchard Madelo/Presidential Photo

Namun, Duterte mengubah rencananya setelah mendapat masukan dari para menteri terkait penyanderaan ini. Duterte lalu membentuk gugus tugas yang terdiri dari kementerian Luar Negeri, menteri Buruh, penasehat Presiden mengenai Muslim, dan Sekretaris Pembangunan Mindanao.

Pada pekan lalu, sebuah video diunggah di jejaring sosial menunjukkan keempat tawanan sedang duduk di atas pasir dengan seorang penjaga bersenjata berjongkok di belakang mereka. Tidak jelas kapan video ini diunggah.

Baca:

Dituding Menyembunyikan Uang, Duterte Menantang Balik

Duterte Hancurkan Puluhan Mobil Mewah Selundupan ke Filipina

Seoul dan Manila telah membenarkan keempat orang sandera adalah warga negaranya. Ini juga dibenarkan oleh kelompok intelijen SITE yang memantau peristiwa terorisme.

Sejak bekas diktaror Libya, Muammar Qaddafi dijatuhkan dan tewas pada 2011, kelompok teror ISIS kerap menculik sejumlah pekerja dan perwakilan diplomat di Libya untuk dimintai tebusan.

Seperti diberitakan Reuters, Korea Selatan telah mengerahkan sebuah kapal untuk melakukan operasi anti-pembajakan di Teluk Aden untuk membebaskan empat sandera itu, yang sekarang sudah satu bulan ditahan sebuah kelompok bersenjata di Libya.

Sedangkan Duterte mengatakan ada kemungkinan akan melakukan hal sama dan bakal membahas masalah penculikan ini dalam pertemuan dengan pejabat bidang keamanan.

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

6 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

7 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

8 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

10 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

13 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

14 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

20 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

28 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

28 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya