TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Senin, 30 Juli 2018, menghancurkan sejumlah mobil mewah senilai lebih dari US$ 5 juta atau setara Rp 72 miliar. Mobil itu dihancurkan karena hasil tindak kejatahan penyelundupan yang semakin mewabah di negara itu.
Dikutip dari situs RT.com pada Rabu, 1 Agustus 2018, sekitar 68 mobil merek Ferraris, Lamborghini, Mercedes dan sepeda motor Harley Davidson, dihancurkan oleh sebuah bulldozer. Duterte telah melanjutkan kebijakan penghancuran kendaraan-kendaraan yang diselundupkan ke Filipina.
"Menghancurkan kendaraan selundupan adalah bukti kalau operasi-operasi ini tidak akan diizinkan di Cagayan," kata Duterte, dalam pidatonya sebelum menghancurkan kendaraan-kendaraan tersebut, Rabu, 1 Agustus 2018.
Baca: Duterte Mundur Sebagai Presiden Filipina Jika Tuhan Ada
Kondisi mobil Lamborghini setelah dilindas buldoser, di Sta Ana, Cagayan, Filipina, 30 Juli 2018. Mobil mewah hasil selundupan dan korupsi itu terdiri dari Lamborghini, Porsche, Mercedez Benz dan beberapa moge. Robinson Ninal/Presidential Photo/Handout via REUTERS
Baca: Bikin Pernyataan Kontroversial, Duterte Sebut Tuhan itu Bodoh
Penghancuran kendaraan-kendaraan selundupan dilakukan di Sta. Ana, Provinsi Cagayan, sebuah wilayah di utara Kepulauan Luzon. Operasi pemberantasan penyelundupan telah dipantau oleh Presiden Duterte, Ketua Zona Otoritas Ekonomi Cagayan - Raul Lambino dan Gubernur Provinsi Cagayan - Manuel Mamba.
Penghancuran kendaraan selundupan pada 30 Juli 2018 adalah yang kedua kalinya dari sekitar 800 unit kendaraan mewah yang diimpor secara ilegal ke Filipina. Presiden Duterte pertama kali menghancurkan mobil selundupan pada Februari 2018. Ketika itu, dia memerintahkan agar dilakukan penghancuran terhadap 30 unit mobil mewah. Duterte tak mau melelang kendaraan - kendaraan itu karena sama dengan mengizinkan sindikat kejahatan melakukan penawaran dengan identitas palsu.