Kendala Teknis, Maria Butina Belum Diizinkan Kontak Orang Tua

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 Agustus 2018 11:59 WIB

Maria Butina terlihat di Moskow dalam sebuah foto yang diunggah ke Facebook pada 14 Oktober 2013.Maria Butina / Facebook via abc.au.net]

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah ditahan selama dua pekan di sebuah penjara di Amerika Serikat, aktivis senjata asal Rusia, Maria Butina, diizinkan melakukan panggilan telepon, kecuali kepada orang tuanya. Sebelumnya, keinginan Butina untuk mendapat pengobatan gigi, ditolak.

Staf Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat yang melakukan kunjungan ke penjara pada Kamis, 3 Agustus 2018, menceritakan kendati Butina telah diizinkan untuk melakukan panggilan telepon, namun dia belum boleh melakukan kontak dengan kedua orang tuanya karena alasan 'teknis'. Otoritas berwenang Amerika Serikat di penjara hanya menyebut ada sejumlah kesalahan teknis, tanpa merinci lebih lanjut. Dengan begitu, Butina belum boleh menghubungi orang tuanya walau telah mendapat izin melakukan panggilan telepon.

issued permission for her to make telephone calls, according a statement from the Russian Embassy in the United States.

"She has been finally granted a permission to make telephone calls," the statement said. "However, she was still unable to contact her parents and the US prison authorities are citing some sort of technical errors as the reason behind it."

"On August 2, our Embassy staffers visited once again Russian citizen Maria Butina, detained by US authorities," the statement said. "She has been kept in jail for 19 days already facing unsubstantiated charges."



More:
http://tass.com/politics/1015883
Advertising
Advertising

issued permission for her to make telephone calls, according a statement from the Russian Embassy in the United States.

"She has been finally granted a permission to make telephone calls," the statement said. "However, she was still unable to contact her parents and the US prison authorities are citing some sort of technical errors as the reason behind it."

"On August 2, our Embassy staffers visited once again Russian citizen Maria Butina, detained by US authorities," the statement said. "She has been kept in jail for 19 days already facing unsubstantiated charges."



More:
http://tass.com/politics/1015883

"Maria dalam kondisi sehat. Dia telah meminta bantuan dokter gigi, tetapi permintaan ini diabaikan," demikian keterangan Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat, seperti dikutip RT.com pada Jumat, 3 Agustus 2018.

Baca: Maria Butina, Aktivis Senjata, Model, dan Intel Rusia di AS

Maria Butina sebagai model untuk kampanye hak-hak memiliki senjata. [FACEBOOK MARIA BUTINA]

Baca: Terkait Maria Butina, Data Ini Ungkap NRA Sangat Berkuasa di AS

Butina dituntut secara hukum karena dituduh telah bertindak sebagai agen mata-mata Rusia tanpa memberitahu Kejaksaan Agung Amerika Serikat. Dia ditahan di sebuah penjara di Washington, tanpa bisa ditebus dengan uang jaminan. Staf Kedutaan Rusia di Amerika Serikat terus melakukan kontak dan mengunjungi Butina beberapa kali. Butina akan berupaya membuktikan dia tidak bersalah di hadapan pengadilan Amerika Serikat.

Menyusul penahanan Butina, Kementerian Luar Negeri Rusia meluncurkan kampanye #FreeMariaButina, sebagai bentuk dukungan untuk aktifis senjata itu. Namun kampanye ini segera dibajak oleh simpatisan anti-Rusia yang membanjiri kampanye ini dengan komentar-komentar seksi dan kasar.

Media-media di Amerika Serikat menggambarkan Butin sebagai seorang mata-mata dan fokus pada tuduhan tindakan cabul yang telah dilakukannya. Pengacara Butin, Robert Driscoll, mengatakan kisah Butina telah memperdagangkan seks telah menjadi berita seksi padahal kurangnya bukti mengenai hal ini.

Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

7 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

7 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

8 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

11 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

13 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

14 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

23 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya