Bekas Menlu Inggris Akhirnya Tinggalkan Rumah Dinas

Editor

Budi Riza

Selasa, 31 Juli 2018 11:30 WIB

Dua orang petugas terlihat sedang mengangkut barang milik bekas Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, dari rumah dinas besar yang dulu ditempatinya sebagai menteri. Daily Mirror

TEMPO.CO, London - Bekas Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, meninggalkan rumah dinas besar di One Carlton Gardens, London, Inggris, setelah tiga pekan lalu mengundurkan diri dari posisinya.

Baca:

PM Inggris May Sebut Ada Resiko Brexit Batal, Ada Apa?

Survei Ungkap Rencana Brexit May Ditentang Publik Inggris

Advertising
Advertising

Ini terjadi setelah munculnya desakan agar dia segera meninggalkan rumah dinas besar, yang menghabiskan biaya uang pajak sebesar 23,713 poundsterling atau sekitar Rp450 juta berupa uang sewa selama tiga pekan ini.

“Pergi artinya pergi dan Boris akhirnya mendapat memo soal ini,” kata anggota parlemen Layla Moran dari Partai Liberal Demokrat seperti dilansir Mirror, Jumat, 27 Juli 2018 waktu setempat.

Moran melanjutkan,”Dia (Boris) telah mengundurkan diri lalu mengapa uang pembayar pajak membiayai uang sewanya yang mahal itu? Tentu saja dia tidak akan merasa terlalu kecewa – rumahnya senilai 1,5 juta poundsterling (sekitar Rp28,4 miliar) di Oxfordshire akan menunggu kepulangan ‘si raja chaos’ itu,” kata Moran.

Juru bicara dari kampanye Suara Rakyat (People’s Vote) mengatakan,”Sudah tiga pekan dia berhenti tapi Boris sepertinya baru tahu sekarang bahwa Anda tidak bisa tetap menikmati fasilitas negara setelah meninggalkan kabinet.”

Baca:

Kunjungi London, Trump Awali dengan Kritik Keras PM Inggris

Donald Trump Kasih Saran Soal Brexit, Ini Tanggapan May

Seperti dilansir Reuters, Boris Johnson dan seorang menteri lainnya mengundurkan diri sebagai protes terhadap kebijakan PM Theresa May terkait proses Brexit. Johnson menilai kebijakan PM terlalu lunak terhadap Eropa dan menginginkan proses keluarnya Inggris dai Uni Eropa secara cepat dan tegas.

Tampak luar dari rumah dinas besar bekas Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson. PA via Daily Mirror

Kementerian Luar Negeri menyewa rumah besar itu sebesar 482,341 poundsterling atau sekitar Rp9 miliar pada 2015. Menurut kementerian, tidak ada biaya tambahan yang muncul karena Johnson tinggal di sana selama tiga pekan terakhir setelah mengundurkan diri.

Sebuah lori dan mobil minivan terparkir di halaman rumah dinas itu pada Senin, 30 Juli 2018. Kedua kendaraan itu berasal dari perusahaan Restor Harrow Green, yang menyatakan menyediakan layanan pemindahan dan relokasi internasional.

Menurut Mirror, petugas pemindah telah mengangkut sekeranjang minuman anggur Jacques Depagneux, sebuah lukisan besar dan sebuah kursi mewah dari rumah dinas itu.

Para petugas ini muncul setelah sekelompok pemrotes muncul di depan rumah dinas itu. Johnson dikabarkan juga memiliki sebuah rumah di London utara, yang disewakan. Biaya sewa di kawasan ini diperkirakan sebesar 6,500 poundsterling per bulan atau sekitar Rp123 juta. Harga properti di Inggris relatif tinggi.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

13 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya