TEMPO.CO, London – Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan ada kemungkinan Brexit tidak terjadi sama sekali karena sejumlah anggota parlemen mencoba meremehkan rencananya terkait keluarnya negara itu dari Uni Eropa.
“Pesan saya kepada negara pada akhir pekan ini sederhana: kita harus fokus perhatian pada hal yang penting,” kata Theresa May dalam tulisan di media Mail akhir pekan seperti dilansir Reuters, Ahad, 15 Juli 2018.
Baca:
Mantan PM Inggris Tak Sesalkan Referendum Brexit
May melanjutkan,”Jika tidak, maka kita beresiko dengan akhir tidak melakukan Brexit sama sekali.”
Pernyataan May ini menyusul mundurnya dua menteri senior termasuk Menteri Luar Negeri Boris Johnson pada awal pekan. Keduanya mengkritik rencana proses pelaksanaan Brexit, yang akan dilakukan pada Maret, sebagai rencana yang lemah dan menguntungkan Uni Eropa.
Baca:
Dalam tulisannya itu, May menegaskan pemerintah Inggris bakal bersikap tegas dalam proses perundingan putaran berikutnya dengan jajaran pimpinan Uni Eropa.
“Beberapa orang bertanya apakah kesepakatan Brexit ini hanya menjadi awal dari proses kembali ke posisi semula,” kata May. “Saya jelaskan, kesepakatan Brexit kita bukanlah daftar panjang harapan yang bisa dipilih sesukanya oleh tim negosiator. Ini merupakan rencana lengkap dengan sejumlah target hasil yang tidak bisa dinegosiasikan.”