Wali Kota Protes Soal Pembunuhan, Duterte Bilang Jangan Khawatir

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Juli 2018 17:02 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersiap naik helikopter untuk melakukan kunjungan ke medan pertempuran di Marawi, 20 Juli 2017. Ini merupakan kunjungan pertama Duterte ke daerah yang dikepung kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS. Ace Morandante/Presidential Photographers Division, Malacanang Palace via AP

TEMPO.CO, Davao City – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan para pejabat eksekutif tidak perlu merasa khawatir akan keselamatan mereka jika tidak terlibat dalam praktek perdagangan narkoba.

Baca:

Duterte Usir Biarawati Katolik Australia dari Filipina

Bikin Pernyataan Kontroversial, Duterte Sebut Tuhan itu Bodoh

Advertising
Advertising

Duterte mengatakan ini dalam konferensi dengan sekitar 300 pejabat daerah di Pulau Mindanao pada akhir pekan lalu.

Liga Wali Kota Filipina atau The League of Municipalities of the Philippines telah meminta penjelasan langsung kepada Duterte terkait serangkaian pembunuhan yang dialami sejumlah wali kota dan wakil wali kota akhir-akhir ini.

“Duterte bersumpah tidak akan melepaskan para penjual narkoba, kriminal dan pembunuhan komersial sambil mengatakan dia akan terus melawan ini semua meskipun harus masuk penjara,” begitu dilansir Philstar, Kamis, 19 Juli 2018.

Duterte berjanji akan menyelesaikan semua tugas-tugasnya sebelum turun sebagai Presiden.

Konferensi ini digelar setelah dua orang wali kota dan seorang pejabat desa tewas ditembak di pinggir jalan saat mereka sedang mengendarai mobilnya. Seorang wali kota tewas saat sedang menggelar upacara penurunan bendera di depan kantor wali kota akibat tembakan sniper.

Empat orang pejabat pemerintahan Filipina tewas pada pekan lalu sejak 2 -- 7 Juli 2018 akibat ditembak orang tidak dikenal. Mereka adalah Wali Kota Tanauan, Antonio Halili, Wali Kota General Tinio, Ferdinand Bote, Wakil Wali Kota Trece Martires, Alex Lubigan, Kepala Desa Santa Catalina, Michael Magallanes. Rappler

Sejumlah tokoh politik Filipina menuding penembakan ini terkait dengan perang narkoba yang dilancarkan Duterte terhadap para pejabat di daerah. Setiap tahun, Duterte merilis daftar 500-600 orang yang diduga terlibat perdagangan narkoba. Sebagian diantara mereka tewas ditembak.

Baca:

Presiden Duterte Larang 7 hal Ini di Filipina, Apa saja?

Duterte Siap Mundur Jika Ada Petisi Memprotes Ciuman Bibirnya

Menurut catatan media ABS-CBN, tidak kurang 13 orang walik kota dan wakilnya telah tewas ditembak sejak Duterte menjabat sebagai Presiden pada Juni 2016.

Wali Kota Tanauan, Antonio Halili, meninggal pada Senin, 2 Juli 2018, saat sedang menyanyikan lagu kebangsaan di halaman gedung kantornya.

Halili tewas ditembak sniper yang bersembunyi di semak-semak di seberang kantornya. Polisi tidak berhasil menangkap penembak jitu itu.

Duterte mengecam Halili sebagai pejabat yang berpura-pura menjadi pejuang anti-narkoba.

“Beberapa waktu lalu, Halili di Batangas. Dia palsu. Dia berpura-pura mengarak pelaku narkoba dan memukuli mereka. Saya tidak tahu siapa yang membunuhnya tapi saya beri tahu kalian agar jangan terlibat dengan narkoba,” kata Duterte pasca tewasnya Halili seperti dilansir ABS CBN News.

Menurut Duterte, tewasnya para pejabat lokal akhir-akhir ini karena perdagangan narkoba ataupun persaingan politik menjelang pilkada.

“Negara kita diperintah oleh hukum dan bukan oleh kehendak berubah-ubah individual,” kata Duterte. “Kedaulatan hukum mengharuskan seseorang tidak boleh main hakim sendiri atau dia bisa menjadi kriminal dan dihukum sesuai undang-undang yang berlaku.”

Berita terkait

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

23 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

33 hari lalu

Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,

Baca Selengkapnya

Gibran Buka Rumah Dinas Wali Kota Solo untuk Warga Bisa Akses Internet Gratis selama Ramadan 2024

42 hari lalu

Gibran Buka Rumah Dinas Wali Kota Solo untuk Warga Bisa Akses Internet Gratis selama Ramadan 2024

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membuka Loji Gandrung Solo untuk warga agar bisa mengakses fasilitas WiFi secara gratis selama bulan Ramadan 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Duterte dan Bongbong Berseteru, Ini Deretan Percekcokan Mereka

2 Februari 2024

Duterte dan Bongbong Berseteru, Ini Deretan Percekcokan Mereka

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong menghadapi ancaman pemakzulan oleh Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

Duterte Tantang Bongbong Marcos Tes Narkoba

1 Februari 2024

Duterte Tantang Bongbong Marcos Tes Narkoba

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menantang Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. untuk menjalani tes narkoba di depan umum

Baca Selengkapnya

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Presiden Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

31 Januari 2024

7 Fakta Presiden Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Tujuh fakta Ferdinand Marcos Jr yang terancam digulingkan oleh Duterte karena ingin perpanjang jabatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Indonesia Dukung UNRWA, Cina Bela Palestina, Duterte dan Marcos Jr Saling Serang

31 Januari 2024

Top 3 Dunia: Indonesia Dukung UNRWA, Cina Bela Palestina, Duterte dan Marcos Jr Saling Serang

Berita Top 3 Dunia tentang dukungan Indonesia pada UNRWA, Cina membela Palestina, dan Duterte menuding Presiden Marcos Jr langgengkan kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan

30 Januari 2024

Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan

Duterte meminta Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mundur dari jabatannya karena ingin mengubah konstitusi demi memperpanjang masa jabatan.

Baca Selengkapnya