Protes Kebijakan Imigran Trump, Wanita AS Panjat Patung Liberty

Editor

Budi Riza

Kamis, 5 Juli 2018 14:41 WIB

Therese Patricia Okoumou, 44 tahun, menaiki bagian bawah Patung Liberty sebagai protes atas Presiden AS, Donald Trump, dan lembaga ICE, yang menangani imigran pada Rabu, 4 Juli 2018. Pacific Pundit

TEMPO.CO, Staten Island - Seorang perempuan memanjat patung Liberty pada Rabu, 4 Juli 2018, di Staten Island, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan imigran Presiden AS, Donald Trump.

Perempuan berkulit hitam ini bernama Therese Patricia Okoumou, 44 tahun, berasal dari Kongo. Dia telah tinggal di New York selama sepuluh tahun terakhir. Sehari-hari, Okoumou adalah seorang pelatih kebugaran dan terapi fisik.

Baca:

Pengacara Hak Sipil Amerika Menangis Soal Pemisahan Anak Imigran

Advertising
Advertising

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

“Dia adalah anggota aktif dari gerakan "Rise and Resist", yang telah berjalan selama empat bulan terakhir,” kata Jay Walker, salah satu anggota kelompok itu seperti dilansir Daily News, Rabu, 4 Juli 2018.

Aksi Okoumou ini bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan AS. Okoumou bersama teman-temannya di kelompok itu memasang spanduk besar yang isinya meminta agar lembaga ICE dibubarkan. Dia juga mengangkat baju bertuliskan "Rise and Resist" saat berada di bagian bawah kaki patung Liberty.

Therese Patricia Okoumou, 44 tahun, menaiki bagian bawah Patung Liberty sebagai protes atas Presiden AS, Donald Trump, dan lembaga ICE, yang menangani imigran pada Rabu, 4 Juli 2018. NBC News

Seperti dilansir Reuters, ICE merupakan singkatan dari Immigration and Custom Enforcement dan bertugas di perbatasan. Lembaga ini dituding terlibat dalam pemisahan anak dan orang tua imigran tak berdokumen, yang berlangsung di perbatasan AS dan Meksiko. Sekitar 2000 anak imigran telah dipisahkan dari orang tua mereka sejak Trump memberlakukan kebijakan toleransi nol untuk imigrasi pada Mei 2018.

Baca:

5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump

Atasi Imigran Gelap, Angkatan Laut Amerika Siapkan Rp 3,2 T

Mengenai aksi ini, Walker mengaku kelompok itu tidak menduganya. “Kami tidak tahu jika dia melakukan ini secara spontan atau sudah merencanakannya sejak lama,” kata Walker.

Menurut Walker, keprihatinan utama kelompok ini adalah agar Okoumou tidak terluka saat polis berusaha menurunkannya dari bagian bawah kaki patung Liberty.

Akibat aksinya ini, Okoumou akan menjalani persidangan dengan dakwaan melakukan tindakan mengganggu, melanggar batas, dan beberapa tuduhan lainnya. Dia akan mulai menjalani persidangan pada Kamis, 5 Juli 2018. Pada 20017, Okoumou juga pernah ditangkap untuk kasus tindakan penyerangan saat terjadi unjuk rasa terhadap kementerian Tenaga Kerja AS. Isu imigran sedang trending di AS sejak adanya rencana pemisahan anak dan deportasi oleh pemerintahan Trump.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

27 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya