TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat menyiapkan dana sebesar US$ 233 juta atau Rp 3,2 triliun untuk menampung hingga 25.000 imigran di pangkalan dan fasilitas militer lainnya selama enam bulan. Rencana itu diungkapkan di tengah upaya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengurangi krisis imigran yang memuncak di perbatasan Meksiko.
Angkatan Laut sejauh ini belum diminta untuk menyediakan akomodasi bagi para imigran yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal.
Baca: Pentagon Siapkan 20 RIbu Tempat Tidur Bagi Anak Imigran
Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya, membocorkan rancangan memo yang menjelaskan rencana membangun penampungan sementara.
"Fasilitasnya mencakup tenda besar sementara yang mampu menampung puluhan ribu imigran antara enam bulan hingga satu tahun," kata sumber tersebut, seperti dilansir The Star pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP
Baca: Melania Trump Dikecam Kenakan Jaket Ini Saat Bertemu Anak Imigran
Sumber itu mengatakan memo, yang disusun oleh Phyllis Bayer, Asisten Sekretaris Angkatan Laut untuk Energi, Instalasi dan Lingkungan, juga merencanakan pembangunan sebuah pangkalan Angkatan Laut di California yang dapat menampung hingga 47.000 orang.
Baca: 5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump
Juru bicara Pentagon, Robert Manning mengatakan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat melakukan perencanaan yang tepat dengan menggunakan fasilitas negara jika sewaktu-waktu diminta bantuan untuk menampung imigran gelap. Sebelumnya pada Kamis 21 Juni 2018, Pentagon mengatakan telah diminta oleh Washington untuk bersiap-siap menampung hingga 20.000 anak imigran. Dilaporkan, Washington telah meninjau tiga pangkalan militer di Texas dan akan meninjau lagi pangkalan militer di Arkansas.
Rencana antisipasi ini bergulir setelah Presiden Trump menghadapi kecaman publik atas kebijakannya memisahkan anak-anak imigran dari orang tua mereka, sementara saat yang sama anggota kongres berjuang agar peraturan imigrasi disahkan.
THE STAR