Unjuk Rasa Besar Pro Imigran Melanda Amerika

Editor

Budi Riza

Minggu, 1 Juli 2018 09:01 WIB

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters

TEMPO.CO, Washington – Puluhan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan memprotes kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump, yang menyebabkan pemisahan anak imigran dengan orang tuanya di perbatasan AS – Meksiko. Trump juga berencana membuka kamp penahanan imigran tak berdokumen di instalasi militer.

Para pemrotes menggelar aksi di depan Gedung Putih dan meneriakkan kata-kata “memalukan” sambil membawa spanduk bertuliskan “Keluarga Harus Bersama”.

Baca:

Pengacara Hak Sipil Amerika Menangis Soal Pemisahan Anak Imigran

Advertising
Advertising

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

“Cara mereka memperlakukan keluarga, cara mereka memperlakukan imigran, itu bukan cara Amerika,” kata Aneice Germain, salah satu pemrotes mengenai kebijakan keras Trump dengan ‘toleransi nol’ terhadap imigran, seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 30 Juni 2018.

Saat unjuk rasa di depan Gedung Putih, Washington, berlangsung, Trump sedang bermain golf di luar kota yaitu Bedminster, New Jersey. Kebijakan imigrasi keras merupakan salah satu janji utama Trump pada kampanye Presiden 2016.

Panitia memperkirakan ada sekitar 30 ribu warga mengikuti aksi di pusat kota Washington. Ini menjadi unjuk rasa terbesar di ibu kota AS itu sejak 2010. Saat itu, para pengunjuk rasa mendesak Presiden Barack Obama dan Kongres merombak sistem imigrasi AS.

Baca:

5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump

Atasi Imigran Gelap, Angkatan Laut Amerika Siapkan Rp 3,2 T

Sekelompok pengunjuk rasa memilih berunjuk rasa di depan ruah Stephen Miller, yang merupakan seorang penasehat Gedung Putih. Miller dikenal memiliki sikap keras terhadap imigran. Mereka membawa tulisan di spanduk,”Stephen Miller, kami tahu kamu tidur di mana.”

Sebelum ini, pengunjuk rasa juga pernah mendemo Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen, saat dia sedang makan malam di sebuah restoran Meksiko di dekat Gedung Putih. Para pengunjuk rasa juga menyambangi rumah Nielsen dan memintanya tidak tidur karena telah mendukung pemisahan anak imigran dan orang tuanya.

Selama ini, Trump mengatakan para imigran memunculkan tindak kejahatan di tengah masyarakat dan dia menerapkan ‘toleransi nol’ pada Mei 2018 untuk memproses hukum semua imigran ilegal yang tertangkap masuk ke AS. Ini membuat sekitar 2000 anak-anak termasuk balita dipisahkan dari orang tua mereka, yang menjalani proses hukum imigrasi. Anak-anak ini ditahan di berbagai kamp tahanan dengan ruang tertutup kawat mirip kandang hewan.

Foto dan video kamp penahanan anak-anak imigran yang dipisahkan dari orang tuanya ini memicu kemarahan publik dalam dan luar negeri, termasuk politisi dari Partai Republik, yang mengusung Trump pada pilpres 2016.

Ini membuat Trump mundur dari kebijakan pemisahan anak dan orang tua imigran itu dengan menandatangani perintah eksekutif pada 20 Juni 2018. Namun, sejumlah media AS seperti Los Angeles Times melansir, para anak-anak ini belum juga dipertemukan dengan orang tua mereka.

Aksi unjuk rasa menentang kebijakan keras imigrasi Trump ini juga digelar di 50 negara bagian dengan sekitar 700 lokasi berbeda. Di New York, para pemrotes berbaris berjalan menyebrangi Jembatan Brooklyn sambil membawa tulisan “Make America Humane Again” atau “Buat Amerika Manusiawi Lagi”. Juga ada yang membawa tulisan “Imigran Diterima di Sini.”

Sebagian pemrotes juga memblokade jembatan yang menghubungkan El Paso, Texas, dengan daerah Ciudad Juarez di Meksiko, yang menjadi jalur lalu lintas perbatasan kedua negara.

Di Chicago, ribuan warga berbaris menuju kantor-kantor petugas imigrasi federal. “Saya datang ke sini karena keluarga harus bersama,” kata Cindy Curry dari Westchester, Illinois. Sejumlah imigran juga ikut dalam aksi ini.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya