Bantuan Dipotong AS, PBB Cari Dana untuk Pengungsi Palestina

Selasa, 26 Juni 2018 19:00 WIB

Seorang wanita pengungsi Palestina meninggalkan pusat distribusi makanan PBB setelah menerima bantuan di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. Warga Palestina memprotes keputusan tersebut, yang dapat memperdalam kesulitan di Jalur Gaza. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - PBB memohon kepada negara-negara anggota pada Senin 25 Juni, untuk menutup kekurangan dana setelah Donald Trump memotong sumbangan Amerika Serikat untuk program bantuan pengungsi Palestina di seluruh Timur Tengah.

PBB mengadakan konferensi untuk mengumpulkan uang guna kebutuhan dasar pengungsi, seperti bantuan makanan dan perawatan medis hingga sanitasi, yang akan disalurkan kepada 5 juta pengungsi di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah.

Baca: Amerika Serikat Memotong Bantuan untuk Palestina

Setelah sesi tersebut, PBB masih menghitung berapa banyak dana yang mesti ditutup oleh negara-negara yang menjanjikan bantuan, setelah penghitungan kekurangan anggaran tahun ini sebesar US$ 250 juta atau Rp 3,5 triliun yang dilakukan Lembaga Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), sebagai badan yang mengkoordinir bantuan.

Pejabat AS mengatakan Amerika Serikat, seperti dikutip Associated Press, 26 Juni 2018, sebagai pendonor utama program, memberikan US$ 364 juta atau Rp 5,1 triliun kepada Lembaga Bantuan PBB tahun lalu tetapi hanya US$ 60 juta atau Rp 851 miliar tahun ini. Pierre Krahenbuhl, direktur Lembaga Bantuan PBB, mengatakan pemotongan itu mengancam bantuan pokok seperti bantuan makanan di Gaza dan klinik medis yang tersebar di lima wilayah, sementara sekitar 500.000 anak-anak terancam putus sekolah.

Advertising
Advertising

Baca: Demokrat Desak Amerika Serikat Tak Kurangi Bantuan ke Palestina

"Situasi Palestina dicengkeram oleh kegelisahan dan ketidakpastian, pertama karena pengungsi Palestina tidak melihat solusi untuk nasib mereka di masa mendatang," kata Pierre Krahenbuhl.

Pengungsi Palestina menunggu untuk menerima bantuan di pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. UNRWA didirikan pada 1949 setelah ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka karena perang Israel 1948 REUTERS

Di Gaza, hampir 2 juta pria, perempuan dan anak-anak mengalami kekurangan air dan listrik parah di tengah situasi yang semakin memburuk antara Palestina dan Israel sejak Presiden Donald Trump membuka Kedutaan Besar AS di Yerusalem.

Donald Trump mengumumkan pada Januari bahwa ia menahan US$ 65 juta atau Rp 922 miliar dari angsuran dana US$ 125 juta atau Rp 1,7 triliun yang direncanakan untuk lembaga bantuan pengungsi Palestina.

Baca: Sebut Palestina tak hargai AS, Donald Trump ancam lagi hentikan bantuan

Melalui Twitternya Donald Trump berdalih dia tidak melihat alasan untuk menghabiskan begitu banyak uang Amerika sebagai imbalan atas apa yang dilakukannya dengan menyebut tidak ada penghargaan atau rasa hormat dari Palestina.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan pekan lalu lembaga bantuan PBB tersebut perlu memperbaiki cara untuk mengelola anggaran dan keuangannya dengan lebih baik.

Seorang pria Palestina membawa persediaan makanan di sebuah pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. Bantuan tersebut dipergunakan agar sekolah dan klinik agen tersebut dibuka oleh para pengungsi sampai tahun 2018 dan seterusnya. REUTERS

Juru bicara lembaga bantuan PBB, Christopher Gunness, mengatakan pemotongan sebenarnya adalah sekitar US$ 300 juta atau Rp 4,2 triliun karena AS telah memimpin lembaga dan menyediakan US$ 365 juta atau Rp 5,1 triliun pada 2018. Pemerintah AS mengucurkan US$ 60 juta atau Rp 851 miliar pada Januari lalu sehingga UNRWA dapat membayar guru dan petugas kesehatan serta menjaga sekolah dan layanan medis tetap beroperasi di Gaza dan Tepi Barat, tetapi ia mengakui sumbangan AS akan berdampak besar.

"Sekolah-sekolah mungkin tidak dapat dibuka tepat waktu pada Agustus nanti," Miroslav Lajcak, presiden Majelis Umum PBB, seperti dikutip Middle East Eye.

"Layanan lain bisa mulai terpengaruh pada awal bulan depan. Dan kegiatan kemanusiaan di Tepi Barat dan Gaza beresiko," tambah Lajcak.

Sebelumnya Konferensi berjanji UNRWA akan mendapat bantuan sebesar US$ 446 juta untuk tahun ini, namun hingga kini baru diperoleh setengah dari target yang dijanjikan.

Baca: Empat Negara Arab Dikabarkan Setuju Proposal AS untuk Palestina

"Berkat US$ 200 juta atau Rp 2,8 triliun untuk sumbangan baru, UNRWA telah mampu mempertahankan layanan vitalnya. Pada saat yang sama, UNRWA telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk mengurangi pengeluarannya dengan tambahan US$ 92 juta atau Rp 1,3 triliun," kata sekjen PPBB, Antonio Guterres, dalam konferensi.

Pada konferensi Senin 25 Juni kemarin, beberapa negara memberikan bantuan baru untuk pengungsi Palestina, termasuk US$ 51 juta atau Rp 723 miliar dari Inggris, US$ 500.000 atau Rp 7 miliar dari Meksiko dan US$ 4,68 juta atau Rp 66 miliar dari Belgia.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

16 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

21 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

22 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

23 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

1 hari lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya