Tertangkap Jadi Mata-mata Iran, Bekas Menteri Israel Bilang Ini

Editor

Budi Riza

Kamis, 21 Juni 2018 11:15 WIB

Mantan perdana menteri Israel, Yitzhak Rabin (kanan), berbicara dengan mantan menteri energi, Gonen Segev (kiri), dalam konferensi di Yerusalem.[REUTERS/GPO/Handout]

TEMPO.CO, Tel Aviv – Bekas menteri Energi dan Infrastruktur Israel, Gonen Segev, dikabarkan mengakui melakukan kegiatan mata-mata untuk Iran namun bertujuan membantu Israel.

Media Channel 10, seperti dilansir Jerusalem Post, memberitakan Segev justru berharap bakal dianggap sebagai pahlawan bagi Israel.

Baca:

PM Israel Keliling Eropa, Minta Dukungan Melawan Iran

Advertising
Advertising

Bocorkan Intelijen kepada Iran, Eks Menteri Israel Ditangkap

“Saya ingin menipu orang-orang Iran dan kembali ke Israel sebagai pahlawan,” kata Segev kepada para penyidik seperti dilansir Channel 10 dan Jerusalem Post, Selasa, 19 Juni 2018 waktu setempat.

Segev saat ini sedang ditahan di sebuah lokasi penahanan yang dikontrol dinas intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, selama sembilan hari. Dia belum diperbolehkan untuk bertemu pengacara sejak tertangkap sebulan lalu.

Baca:

Rusia: Hanya Pasukan Suriah yang Bersiaga di Perbatasan Israel

Eks Kepala Mossad: Netanyahu Perintahkan Serang Iran pada 2011

Menurut Channel 10, intelijen Iran memancing Segev sebelum merekrutnya dengan mengundangnya mengobati pasien di kedutaan besar Iran di Abuja, Nigeria, pada 2012. Setelah direkrut, Segev datang ke Iran sebanyak dua kali menemui atasannya di dinas intelijen Iran.

Foto anggota parlemen Israel (Knesset), Dr. Gonen Segev, yang dirilis lembaga pers pemerintah Israel (GPO) pada 18 Juni 2018.[REUTERS/GPO/Handout]

Segev pernah dipenjara dalam kasus penyelundupan obat-obatan terlarang, dan penipuan. Pada 2005, Segev ditangkap dan dijatuhi hukuman atas penyelundupan obat-obatan terlarang, penipuan kartu kredit dan mencoba menyelundupkan 32 ribu butir pil ekstasi dari Belanda ke Israel.

Dia diekstradisi dari Guinea Khatulistiwa setelah ditangkap pada bulan lalu dengan tuduhan membantu musuh dan memata-matai Israel serta memberikan informasi intelijen kepada Iran.

Intelijen Israel mencurigai Segev telah menyerahkan sejumlah informasi kepada dinas intelijen Iran seperti informasi mengenai industri energi, lokasi keamanan, gedung dan pejabat politik serta keamanan Israel.

Kepada penyidik dari Shin Bet, Segev mengaku tidak menyerahkan informasi rahasia apapun kepada petugas intelijen Iran. Dia juga mengaku tidak memiliki motif ideologi dan keuangan terkait tindakannya itu.

Segev pernah tinggal di Nigeria dan aktif di komunitas Yahudi selama sepuluh tahun di sana. Dia juga membuka praktek pengobatan setelah izinnya prakteknya dicabut di Israel.

Berita terkait

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

54 menit lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

2 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

3 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

8 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

9 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

10 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

21 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya